Luar Negeri
Pemimpin Tertinggi Iran Serahkan Kekuasaan ke Anaknya, Kesehatan Ayatollah Ali Khamenei Menurun
Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei dilaporkan mulai menyerahkan kekuasaan kepada anaknya, dengan dugaan kesehatannya menurun.
SERAMBINEWS.COM, TEHERAN - Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei dilaporkan mulai menyerahkan kekuasaan kepada anaknya, dengan dugaan kesehatannya menurun.
Kabar yang disampaikan jurnalis Mohamad Ahwaze itu terjadi di tengah ketegangan dengan AS dan Israel, setelah ilmuwan nuklir Mohsen Fakhrizadeh tewas dibunuh.
Dalam kicauan menggunakan bahasa Arab, Ahwaze mendapat kabar kondisi kesehatan Khamenei menurun dari sumber internal Teheran.
Sumber itu menyebut awalnya Ayatollah Ali Khamenei dijadwalkan bertemu dengan Presiden Hassan Rouhani pada Jumat waktu setempat (4/12/2020).
"Tetapi, pertemuan antara Khamenei dengan Rouhani harus dibatalkan setelah kondisi kesehatan sang pemimpin menurun," jelas Ahwaze dikutip The Sun Sabtu (5/12/2020).
Dia menuturkan, apa yang menyebabkan kesehatan Pemimpin Tertinggi Iran sejak 1989 itu tak diketahui.
Tapi dia dilaporkan masih belum pulih.
Reuters melaporkan, Khamenei dirumorkan menderita kanker prostat, dan menjalani operasi yang diklaim berhasil enam tahun silam.
Anak Khamenei, Mojtaba, sudah digadang-gadang menjadi penerus ayahnya.
Dia sudah mengurusi departemen intelijen dan keamanan Iran.
Baca juga: Menlu Iran Desak Joe Biden Akhiri Prilaku AS yang Nakal
Baca juga: Iran Keluarkan UU untuk Tingkatkan Kemampuan Nuklir
Pada 2009, The Guardian menjuluki Mojtaba Khamenei sebagai "penjaga pemimpin tertinggi", di mana intelijen Eropa yakin dia akan segera menggantikan ayahnya.
Sejauh ini, Teheran belum memberi respons atas isu kesehatan Khamenei dengan media lokal juga tidak menerbitkan berita tentang dia.
Jika kabar menurunnya kondisi Khamenei terbukti, Mojtaba bakal memimpin Iran di masa sensitif, karena mereka bersitegang dengan Barat serta Israel.
Mohsen Fakhrizadeh tewas pada 27 November di Absard.
Teheran menuding Tel Aviv sebagai dalang pembunuhan dan berjanji akan menuntut balas.