Internasional
Wakil Presiden AS Nilai Pertarungan Pemilihan Presiden Belum Usai
Wakil Presiden AS Mike Pence mengatakan peryarungan hasil pemilihan presiden belum usai.
lihat foto
SERAMBINEWS.COM, WASHINGTON - Wakil Presiden AS Mike Pence mengatakan peryarungan hasil pemilihan presiden belum usai.
Dia menyatakan hasil pemilihan masih diragukan dan mendesak Partai Republik Georgia untuk menyisihkan bersama keraguan.
"Kali ini kita sedang bersama mereka," kata Pence.
“Kami sedang mengawasi, mengamankan polling kami dan mengamankan kotak kami, jadi dapatkan surat suara absensi dan pilih dan pilih hari ini," ujarnya.
Dilansir AP, Minggu (6/12/20), Pence belum melangkah sejauh Presiden Donald Trump dengan secara keliru mengklaim bahwa pemilihan presiden dicurangi.
Baca juga: California Sahkan Kemenangan Joe Biden, Memberinya Mayoritas Electoral College Menuju Gedung Putih
Namun dia terus menegaskan bahwa pemenangnya belum ditentukan.
"Saat kontes pemilihan kami berlanjut, di sini di Georgia dan di pengadilan seluruh negeri, saya akan berjanji," kata Pence pada rapat umum untuk kampanye Senat.
“Kami akan terus berjuang sampai setiap suara sah dihitung," tegasnya.
"Kami akan terus berjuang sampai setiap pemungutan suara ilegal dikeluarkan," klaimnya.
Wakil Presiden Mike Pence menghadiri rapat umum untuk mendukung Senator David Perdue dan Senator Kelly Loeffler di Savannah, Georgia pada 4 Desember 2020
Trump telah kehilangan hampir setiap tantangan pengadilan yang dibuat oleh tim kampanyenya.
Penghitungan ulang kedua dari hasil Georgia menegaskan bahwa Presiden terpilih Joe Biden memenangkan negara bagian.
Baca juga: Perwakilan Khusus AS, Bantah Sanksi Baru Iran Untuk Memborgol Joe Biden
Biden mengalahkan Trump di Georgia dengan 11.779 suara, penghitungan ulang terbaru ditemukan, selisih tipis daripada keuntungan 12.284 suara yang dimiliki Biden pada penghitungan ulang kedua.
Angka-angka, yang diperbarui di situs web sekretaris negara Georgia, masih tidak resmi.
Pemilihan tersebut diharapkan akan disertifikasi ulang pada Jumat oleh Menteri Luar Negeri Brad Raffensperger dan ditandatangani oleh Gubernur Brian Kemp.
