Polisi Tembak Dua Penjambret yang Menewaskan Seorang Ibu
Kepolisian Sektor (Polsek) Tampan di Kota Pekanbaru, Riau, akhirnya berhasil menangkap dua orang tersangka pelaku jambret.
SERAMBINEWS.COM - Dua pemuda yang mengakibatkan seorang ibu tewas terjatuh dari motor saat membonceng dua anaknya ditembak polisi.
Dua pelaku, yakni FR dan ST berjalan pincang setelah timah panas dari senjata polisi menembus kakinya.
FR dan ST membuat seorang ibu bernama Masriati (48) tewas terluka akibat dijambret di kawasan Stadion Utama Riau Jalan Naga Sakti, Kelurahan Bina Widya, Kecamatan Tampan, Kota Pekanbaru, Riau.
Warga Jalan Garuda Sakti, Kecamatan Tampan, ini tewas setelah sempat mendapat perawatan medis di rumah sakit.
Kepolisian Sektor (Polsek) Tampan di Kota Pekanbaru, Riau, akhirnya berhasil menangkap dua orang tersangka pelaku jambret.
Kapolsek Tampan, Kompol Hotmartua Ambarita menyampaikan, kedua tersangka pencurian dengan kekerasan (curas) ini ditangkap pada Sabtu (5/12/2020).
Kasus tersebut terungkap dua pekan setelah kedua tersangka beraksi.
Tersangka adalah FR (41) warga Kecamatan Sukajadi, yang bekerja sebagai agen travel.
Sedangkan ST (42) warga Kecamatan Bukitraya, bekerja sebagai pedagang pecel lele.
"Kedua tersangka jambret ini yang menyebabkan korbannya seorang ibu meninggal dunia pada Sabtu 25 November 2020 lalu," kata Ambarita kepada Kompas.com saat menggelar konferensi pers di Polsek Tampan, Senin (7/12/2020).
Baca juga: Mahkamah Agung Iran Perkuat Hukuman Mati Wartawan yang Melarikan Diri ke Prancis
Baca juga: Mabes Polri Ambil Alih Kasus Tewasnya Pengawal Habib Rizieq, Kumpul Rekaman CCTV dan Periksa Mobil
Baca juga: 11 Cara Mengobati Sariawan Pakai Bahan Sederhana, Coba Berkumur dengan Air Garam
Kedua tersangka ditembak oleh petugas.
Timah panas menembus kaki tersangka FR dan FH.
Keduanya tampak pincang saat dihadirkan di Polsek Tampan.
Ambarita mengatakan, kedua tersangka dilumpuhkan karena berusaha melawan petugas.
"Pada saat dilakukan pengembangan, kedua tersangka ingin melarikan diri dengan cara melawan petugas, sehingga mereka diberikan tindakan tegas," kata Ambarita.
Dari tangan tersangka, petugas menyita barang bukti satu unit sepeda motor dan ponsel.
Lalu, petugas juga menemukan barang-barang milik korban berupa satu lembar STNK, satu buah KTP, dan satu buah kartu ATM.
Sementara uang Rp 5 juta yang diambil dari dalam tas korban sebelumnya, sudah habis digunakan tersangka untuk membeli narkotika jenis sabu.
"Mereka ini memang sengaja menjambret untuk membeli narkoba. Hasil cek urine positif menggunakan sabu," kata Ambarita.
Kedua tersangka dijerat dengan Pasal 365 ayat 3 KUHP dan terancam 15 tahun penjara.
Diberitakan sebelumnya, seorang ibu bernama Masriati (48) tewas setelah terluka akibat dijambret di kawasan Stadion Utama Riau Jalan Naga Sakti, Kelurahan Bina Widya, Kecamatan Tampan, Kota Pekanbaru, Riau.
Warga Jalan Garuda Sakti, Kecamatan Tampan, ini tewas setelah sempat mendapat perawatan medis di rumah sakit.
Tersangka adalah FR (41) warga Kecamatan Sukajadi, yang bekerja sebagai agen travel.
Baca juga: Ibu Ini Ngaku Dirampok Hilang Rp 140 Juta dan Cincin Emas, Ternyata Rekayasa Hindari Tagihan Utang
Baca juga: Usai Memalak Sejoli yang Lagi Pacaran, Dua Polisi Paksa Korban Lakukan Adegan Mesum Lalu Merekamnya
Baca juga: Penampilan Arsenal Jeblok, Mesut Oezil Bisa Jadi Solusi
2 Anaknya histeris lihat ibunya tergeletak
Seorang wanita korban jambret tewas akibat terjatuh dari sepeda motor dan helm yang dikenakan terlepas hingga kepalanya membentur aspal.
Saat dijambret, korban Masriati (48) sedang mengendarai motor bersama dua anaknya yang masih kecil.
Dua anaknya ikut terjatuh dari sepeda motor dan hanya bisa menangis histeris melihat ibunya tergeletak di tengah jalan.
Masriati adal;ah seorang ibu rumah tangga warga Kecamatan Tampan, Kota Pekanbaru, Riau.
Masriati mengalami nasib tragis saat mengendarai sepeda motor beroncengan dengan dua anak perempuannya.
Ia dipepet jambret pada Sabtu (21/11/2020) sore di kawasan Stadion Utama Riau, Jalan Naga Sakti, Kelurahan Bina Widya.
Akibat insiden itu, korban tak bisa mengendalikan laju sepeda motornya dan langsung terjatuh ke aspal hingga helmnya terlepas.
Akibatnya, kepalanya terbentur di aspal dan korban saat itu langsung pingsan.
Dua anak korban yang diboncengkan saat itu hanya bisa menangis ketakutan.
Apalagi, saat ibunya pingsan, pelaku masih kembali menghampiri mereka dan mengambil paksa tas milik ibunya tersebut yang berisi ponsel, uang tunai sebesar Rp 5 juta, dan surat kendaraan.
"Pelaku mengambil tas sandang ketika korban pingsan. Pelaku langsung kabur, sementara kedua anak korban hanya bisa menangis dan ketakutan," sebut Kapolsek Tampan Kompol Hotmartua Ambarita, Sabtu.
Sesaat kemudian, lanjut Ambarita, anak korban lalu menghubungi tetangganya untuk minta tolong.
Warga kemudian datang dan langsung mengevakuasi korban ke rumah sakit.
Namun setelah beberapa jam mendapat perawatan itu, nasib berkata lain.
Korban dinyatakan telah meninggal dunia.
"Luka hanya ditemukan di tangan korban sebelah kanan. Tapi, menurut keterangan dari anaknya, korban terjatuh dari sepeda motor dan helmnya terlepas dari kepala," kata Ambarita.
Mendapat laporan itu, polisi langsung turun tangan untuk melakukan penyelidikan.
"Pelaku masih kami lidik.
Kami sudah mintai keterangan tiga orang saksi, dua anak korban dan satu ketua RW," terangnya.
Karena pihak keluarga menolak untuk dilakukan otopsi, jenazah korban saat itu juga langsung dibawa ke rumah duka untuk dilakukan pemakaman.(*)
Baca juga: VIDEO Kementerian PUPR Anggarkan Rp 61 MIliar Untuk Bendung yang Rusak Akibat Banjir di Aceh Utara
Baca juga: VIDEO Polisi Ungkap Kronologi Pembunuhan di Bener Meriah, Korban Disembunyikan di Septic Tank
Baca juga: VIDEO Pemuda Aceh Besar Ubah Rumah Beralaskan Tanah Jadi Istana Baru Bagi Janda dan Warga Miskin
Baca juga: Viral Seorang Ayah Sangat Sayang Pada Cucunya, Pura-Pura Kejar Mobil dan Jatuh, Videonya Buat Haru
Artikel ini telah tayang di tribunlampung.co.id dengan judul Seorang Ibu Tewas Terjatuh dari Motor di Pekanbaru, 2 Pria Ditembak Polisi