Luar Negeri

Kisah Relawan Muslim Myanmar: Jika Tanpa Kami, Mereka yang Meninggal Karena Covid Akan Dikremasi

Sosok sukarelawan muslim Myanmar, Sithu Aung satu diantara relawan lainnya yang bertugas menguburkan jenazah korban virus corona.

Penulis: Agus Ramadhan | Editor: Zaenal
Sai Aung Main / AFP
Foto yang diambil pada 24 November 2020 ini menunjukkan relawan Sithu Aung saat wawancara di Yangon. Tinggal di pemakaman dan terisolasi dari keluarganya, Sithu Aung menguburkan korban virus corona di pemakaman, memberikan upacara pemakaman (fardhu kifayah) kepada komunitas Muslim di ibukota Myanmar yang dilanda virus. 

SERAMBINEWS.COM - Keringat membasahi tubuhnya ketika ia menggunakan alat pelindung diri (APD).

Sosok sukarelawan muslim Myanmar, Sithu Aung satu di antara relawan lainnya yang bertugas menguburkan jenazah korban virus corona.

Ia memiliki tugas mengfardhu kifayah-kan (upacara pemakaman Islam) bagi komunitas Muslim di ibu kota Myanmar yang sedang dilanda virus.

Selama beberapa bulan terakhir, pria yang berusia 23 tahun dan tim relawannya telah tinggal di pemakaman.

Mereka terisolasi dari keluarga karena mereka harus mengumpulkan jenazah korban virus Corona dari rumah sakit dan pusat karantina Yangon.

Jika tanpa dirinya dan tim, jenazah yang meninggal akan dikremasi.

Keremasi merupakan praktik yang biasa dilakukan di negara mayoritas Buddha tersebut, tetapi dilarang keras dalam Islam.

Baca juga: Ustaz Yusuf Mansur Positif Corona, Minta Didoakan Masyarakat untuk Kesembuhan

Baca juga: Kasus Positif Corona di Aceh Capai 8.444 Orang, Ini Data Lengkap Masih Dirawat, Sembuh & Meninggal

Berkat mereka, orang yang meninggal akan dilakukan pemakaman sesuai agama Islam.

Seorang imam akan menshalatkan jenazah di pemakaman Muslim.

Kerabat maupun keluarga jenazah yang datang hanya dapat meyaksikan proses pemakaman dari kejauhan.

"Saya mendapatkan kepuasan dari kebahagiaan keluarga mereka dan mengetahui bahwa Allah melihat apa yang kami lakukan," kata Sithu Aung kepada AFP.

"Itu sebabnya kami mempertaruhkan hidup kami untuk melakukan pekerjaan ini," sambungnya.

Foto yang diambil pada 25 November 2020 ini menunjukkan relawan Sithu Aung (kanan) bersiap untuk menguburkan seseorang yang diduga meninggal akibat virus corona Covid-19 di Pemakaman Muslim Hteinbin di Yangon. Tinggal di pemakaman dan terisolasi dari keluarganya, sukarelawan Sithu Aung menguburkan korban virus corona.
Foto yang diambil pada 25 November 2020 ini menunjukkan relawan Sithu Aung (kanan) bersiap untuk menguburkan seseorang yang diduga meninggal akibat virus corona Covid-19 di Pemakaman Muslim Hteinbin di Yangon. Tinggal di pemakaman dan terisolasi dari keluarganya, sukarelawan Sithu Aung menguburkan korban virus corona. (Sai Aung Main / AFP)

Komunitas Muslim Yangon berjumlah sekitar 350.000 jiwa, hanya tujuh persen dari populasi kota.

Berbagai asosiasi Muslim telah menyediakan tiga ambulans, dua mobil dan persediaan makanan bagi para sukarelawan covid-19.

Stigma tentang virus Corona begitu melekat di masyarakat di sana.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved