Internasional

Kisah Tentara Ethiopia Selamat Dari Awal Perang 11 Jam, Diserang Pemberontak Tigray

Dua tentara Ethiopia telah memberikan laporan dramatis tentang serangan terkoordinasi pada malam hari di kamp-kamp mereka oleh pemberontak Tigray.

Editor: M Nur Pakar
BBCNews
Tentara Ethiopia di daerah bergejolak Tigray 

SERAMBINEWS.COM ADDIS ABABA- Dua tentara Ethiopia telah memberikan laporan dramatis tentang serangan terkoordinasi pada malam hari di kamp-kamp mereka oleh pemberontak Tigray.

insiden itu terjadi pada awal konflik di Tigray bulan lalu.

Front Pembebasan Rakyat Tigray (TPLF)- yang sebelumnya mengendalikan pemerintah di wilayah utara mengatakan telah melakukan serangan pendahuluan.

Ketika perhatian dunia terfokus pada pemilihan presiden AS, karena diyakini akan diserang oleh pasukan federal.

Perdana Menteri Abiy Ahmed membalas dengan memerintahkan operasi militer yang berpuncak dengan penggulingan pemerintah lokal.

Sehingga, saat ini, memaksa TPLF mundur ke pegunungan untuk melawan apa yang mereka sebut "penjajah".

Dilansir BBCNews, Kamis (10/12/2020), informasi yang akurat tentang konflik tersebut sulit didapat karena pemutusan jaringan komunikasi di wilayah tersebut.

Kisah para prajurit menyoroti perpecahan etnis dalam militer Ethiopia, dengan beberapa tentara Tigrayan dituduh berpihak pada TPLF.

Baca juga: PM Ethiopia Klaim Kemenangan, Pemimpin Pemberontak Tigray Sebut Perang Belum Selesai

Sersan Bulcha:

Saya berada di sebuah kamp kota Adigrat, dekat perbatasan dengan Eritrea, ketika pemberontak menyerang.

Sekitar pukul 23.30 pada 3 November 2020, saya dan tentara lainnya menerima pesan teks dari rekan-rekan di pangkalan Kota Agula, sekitar 30 km timur laut ibu kota Tigray, Mekelle.

Kami dikepung dan jika kamu bisa datang menyelamatkan kami, ayo!

Tidak lama kemudian, kamp kami juga dikepung, dengan ratusan pasukan khusus TPLF dan milisi telah mengambil posisi di luar.

Beberapa tentara Tigrayan yang telah meninggalkan kamp sebelumnya ada bersama mereka.

Kami pergi ke kolonel yang memegang kunci gudang tempat senjata disimpan, menyuruhnya membukanya.

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved