Berita Abdya
PT Meuligoe Raya Salurkan 103 Ton Pupuk Bersubsidi di Abdya, Kelangkaan Mulai Teratasi
Kekosongan stok tiga jenis pupuk bersubsidi di Abdya selama lebih satu bulan terakhir, kini sedikit mulai teratasi.
Penulis: Zainun Yusuf | Editor: Taufik Hidayat
Komisi pengawasan di wilayah Timur terdiri Kabid Prasarana dan Sarana pada Dinas Pertanian dan Pangan (Distanpan), Teuku Indra ST, Pasie Intel Kodim 0110 Kapten Inf Fajar Setiyawan, Irban Wilayah II Inpektorat, drh Amiruddin.
Kabid Trantib Satpol PP dan WH Hamdi STP MSi, Kasi Pupuk, Pestisida dan Aslintan Muhafaz Zulus Fitri SP, Banit II Sat Intelkam Polres, Bridair Zulfa dan Brigadir Ricky Musfianda, dan Kasi Disperindag, Koperasi dan UKM Najmun Washab SE.
Pengawasan ke kios-kios pengecar di wilayah Timur Abdya, meliputi Kecamatan Blangpidie, Setia, Tangan-Tangan, Manggeng dan Lembah Sabil.
Kekosongan pupuk bersubsidi jenis NPK Phonska, SP 36 dan ZA juga ditemukan komisi pengawasan yang melaksanakan tugas di wilayah barat Abdya, meliputi Kecamatan Susoh, Jeumpa, Kuala Batee dan Babahrot. Komisi pengawasan wilayah ini dipimpin Sekretaris Distanpan, Bustaman SP melibatkan unsure dari instansi terkait.
Lima Kecamatan Masih Langka
Sementara itu, pantauan Serambinews.com bahwa stok tiga jenis pupuk bersubsidi, NPK Phonska, SP-36, dan ZA masih langka di kios-kios pengecer resmi lima kecamatan lainnya di Kabupaten Abdya.
Lima kecamatan yang terjadi kelangkaan tiga jenis pupuk bersubsidi tersebut yaitu Blangpidie, Susoh, Jeumpa, Kuala Batee dan Babahrot. Distributor pupuk bersubsidi untuk lima wilayah kecamatan ini adalah PT Pertani (Peresero).
Keterangan diperoleh bahwa PT Pertani (Persero) belum melakukan penebusan kepada produsen pupuk bersubsidi dimaksud, yaitu PT Petro Kimia Gresik.
“PT Pertani belum melakukan penebusan,” kata sebuah sumber di Gudang Penyangga Lini III PT Petro Kimia Gresik di Desa Keude Paya, Blangpidie kepada Serambinews.com, Kamis (10/12/2020).
Dengan demikian kelangkaan pupuk bersubsidi jenis NPK Phonska, SP-36, dan ZA di lima kecamatan (Blangpidie, Susoh, Jeumpa, Kuala Batee dan Babahrot) belum teratasi.
Dilaporkan, pupuk bersubsidi yang tersedia di kios-kios pengecer resmi di lima kecamatan tersebut hanya jenis Urea, itupun dalam jumlah terbatas, dan pupuk Petroganik, namun jenis pupuk organik itu masih kurang diminati sebagian petani di Abdya.(*)
Baca juga: Nasir Djamil Sebut Pilkada Aceh Tahun 2022 Masih Sebatas Pembicaraan Lepas di Komisi II DPR RI
Baca juga: Wanita Ini Agen Mata-Mata China, Rela Ditiduri Sejumlah Politisi Amerika, Berikut Daftarnya
Baca juga: Investor Asal Jepang Lirik Sektor Perikanan dan Pertanian di Aceh Selatan
Baca juga: Putra dan Menantu Jokowi Menang Pilkada 2020, Rocky Gerung Apresiasi: Berhasil Wariskan Kekuasaan