Berita Sabang
GABSI Sabang Laksanakan Muskot, Hendrik Terpilih Secara Aklamasi
Pengurus Kota (Pengkot) Gabungan Bridge Seluruh Indonesia (GABSI) Sabang melaksanakan Muskot untuk memilih kepengurusan baru periode 2020-2024
Penulis: Nasir Nurdin | Editor: Muhammad Hadi
Laporan Nasir Nurdin | Banda Aceh
SERAMBINEWS.COM, SABANG - Pengurus Kota (Pengkot) Gabungan Bridge Seluruh Indonesia (GABSI) Sabang melaksanakan Muskot untuk memilih kepengurusan baru periode 2020-2024.
Melalui Muskot yang berlangsung di Warkop Center Kota Sabang, Sabtu (12/12/2020) tersebut, Muhammad Hendrik terpilih secara aklamasi untuk memimpin organisasi tersebut untuk masa baksi empat tahun ke depan menggantikan pendahulunya, Bukhari.
Informasi yang diterima Serambinews.com dari pihak panitia pelaksana, Jaya Saputra menyebutkan, muskot dilaksanakan karena masa bakti pengurus lama berakhir pada 4 Desember 2020.
Menurut Jaya Saputra, secara organisasi dibutuhkan gerak cepat agar pengurus baru nantinya punya waktu yang cukup untuk mempersiapkan para atlet bridge Kota Sabang menghadapi berbagai even besar terutama even Pra-Pora, Kejurnas maupun berbagai even lainnya.
Jaya Saputra menambahkan, dalam prosesi musyawarah tersebut, para peserta dengan suara bulat sepakat meminta dan menunjuk Muhammad Hendrik sebagai Ketua Umum Pengkot GABSI Sabang masa bakti 2020-2024.
Baca juga: Barakallahu Fii Umrik dan Ucapan Selamat Ulang Tahun Bahasa lainnya,Ini Penjelasan Hukumnya dari UAS
Ketua Umum terpilih, Muhammad Hendrik secara terpisah kepada Serambinews.com mengatakan dirinya siap menerima amanah karena dorongan teman-teman dan juga sudah menjadi hobi berat.
Dikatakan Hendrik, sebelumnya dia pernah terlibat di kepengurusan catur Kota Sabang dan saat itu catur berkembang pesat.
Antusiasme terhadap catur di Sabang, kata Hendrik cukup tinggi terutama para siswa yang ikut ambil bagian baik latihan hingga ikut perlombaan.
Baca juga: Menikah tapi Kurang Ikhlas, Hukum Istri Layani Suami tidak Ikhlas, Berikut Jawaban Buya Yahya
“Orang tua siswa dan guru ikut aktif mendorong sehingga atlet catur sukses mengharumkan nama Kota Sabang dengan menjuarai berbagai even di Aceh maupun di nasional,” ujar Hendrik.
Berbekal pengalaman tersebut, lanjut Hendrik, bridge Sabang juga potensi berprestasi seperti halnya catur karena modal utama kerberhasilan setiap cabang olahraga adalah pengorbanan waktu, tenaga dan juga dana pribadi para pengurus.
“Faktor lain yang sangat penting adalah penghargaan bagi para atlet yang berprestasi,” katanya.
Target Pengurus Bridge Kota Sabang ke depan, menurut Hendri memiliki 20 atlet bridge aktif.
Baca juga: Iuran BPJS Kesehatan Naik Mulai 1 Januari 2021
Selain itu pihaknya juga akan berusaha memasukkan bridge menjadi salah satu cabor pembinaan dari Dispora Sabang melalui program Binapora.
Juga perlunya bridge masuk sekolah karena di beberapa daerah lain sudah berjalan program ekstrakurikuler belajar bridge.
“Harapan kita semoga Pemko Sabang dapat mendukung program ini karena keberhasilan mengelola olahraga ini akan berdampak langsung bagi masyarakat untuk membentuk generasi muda sehat jasmani dan rohani,” tandas Hendrik.
Baca juga: Suami Siram Bensin ke Tubuh, Lalu Bakar Diri dan Peluk Istri, Begini Kondisi Korban
Dia juga mengingatkan tentang satu pernyataan menarik yang sering disuarakan, yaitu setiap rupiah uang yang diinvestasikan pada olahraga akan menghemat beberapa rupiah di bidang lainnya seperti kesehatan, keamanan dan sosial.
“Ungkapan ini sangat berdasar karena dengan aktif berolahraga tubuh menjadi sehat, generasi muda terhindar dalam kriminalitas dan narkoba serta masyarakat menjadi produktif sehingga ketergantungan pada pemerintah menjadi berkurang,” pungkas Hendrik.
Berdasarkan berbagai literatur, sejarah bridge di Indonesia dimulai pada 12 Desember 1953, ketika Willy Th. Roring, perwira TNI-AL beserta rekan-rekannya mendirikan suatu organisasi olahraga Bridge yang dinamakan Gabungan Bridge Seluruh Indonesia yang kemudian disingkat GABSI. (*)
Baca juga: VIRAL Pemuda Diterima Kerja Hingga Melompat Kegirangan, Sebut 2020 Tahun Sulit