Barakallahu Fii Umrik dan Ucapan Selamat Ulang Tahun Bahasa lainnya,Ini Penjelasan Hukumnya dari UAS
"Apa hukumnya mengucap selamat ulang tahun, baik dari bahasa Indonesia maupun bahasa Arab ?" demikian pertanyaan yang diajukan oleh salah satu jamaah.
Penulis: Yeni Hardika | Editor: Muhammad Hadi
lihat foto
SERAMBINEWS.COM - Barakallahu fii umrik hingga ucapan selamat ulang tahun dalam berbagai bahasa lainnya memang sudah tidak asing lagi terdengar.
Bagi siapa saja yang sedang berulang tahun, kata atau rangkaian kalimat ucapan selamat ini pasti disampaikan untuk mereka.
Barakallahu fii umrik misalnya yang belakangan ini lazim terdengar diucapkan untuk mereka yang berulang tahun.
Ucapan dari bahasa arab ini sering dikirimkan untuk teman atau kerabatnya yang berulang tahun, karena mengandung doa yang baik.
Lalu, bagaimanakah dengan ucapan ulang tahun dalam bahasa lainnya ?
Bagaimanakah hukum mengucapkan ulang tahun dalam bahasa arab atau bahasa lainnya ?
Dai Kondang Ustad Abdul Somad dalam sebuah tayangan video yang diunggah di kanal YouTube Ustadz Abdul Somad Official telah membahas mengenai persoalan ini.
Pembahasan itu disampaikan menjawab salah satu pertanyaan jamaah usai kajian Kitab Fathul Mubin tentang Standar Kualitas Muslim, yang juga dibagikan dalam video berjudul "Hukum Mengucap Ulang Tahun" di kanal YouTube resminya.
Baca juga: Iuran BPJS Kesehatan Naik Mulai 1 Januari 2021
Baca juga: 35 Kumpulan Ucapan Selamat Ulang Tahun Islami, Lengkap dengan Doa Barakallahu Fii Umrik
Baca juga: Ulang Tahun Pernikahan ke-25? Begini Ucapan Menyentuh Hati untuk Orang Terkasih
"Apa hukumnya mengucap selamat ulang tahun, baik dari bahasa Indonesia maupun bahasa Arab ?" demikian pertanyaan yang diajukan oleh salah satu jamaah.
Sebagaimana disampaikan oleh dai yang akrab disapa UAS, ucapan tersebut dilihat berdasarkan substansinya.
UAS lalu memaparkan beberapa ucapan yang sering atau populer digunakan oleh orang banyak.
Diantaranya adalah HBD (Happy Birthday), selamat ulang tahun, barakallahu fii umrik, atau mabruk alfa mabruk.
Dari keempat ungkapan ini, oleh UAS kemudian diajak untuk melihat substansi masing-masing ucapan.
"Pertama Happy, Happy itu kan senang," tutur UAS.
Baca juga: Menikah tapi Kurang Ikhlas, Hukum Istri Layani Suami tidak Ikhlas, Berikut Jawaban Buya Yahya
