Harga Telur Ayam di Banda Aceh dan Aceh Besar Naik, Capai Rp 50.000 per Lemping

Laporan Herianto | Banda Aceh

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Harga telur ayam ras di Banda Aceh dan Aceh Besar, kembali naik lagi.

Pada hari Minggu (13/12), harga ecerannya masih sekitar Rp 46.000 – Rp 48.000/lemping (30 butir). Namun pada Selasa (15/12) hari ini, dijual di tingkat pengecer berkisar Rp 50.000 – 52.000/lemping (30 butir).

H Ramli, salah seorang pedagang telur di Pasar Peunayong yang dimintai penjelasannya tentang kenaikan harga telur ayam ras, kepada Serambi, Selasa (15/12)  mengatakan, harga telur ayam ras yang dijualnya di tokonya pada hari ini, untuk pembelian eceran Rp 50.000/lemping (30 butir) dan pembelian grosir Rp 480.000 (300 butir/10 lemping).

Harga telur pada hari Selasa ini, sudah meningkat dibandingkan dua hari lalu, dimana harga jual ecerannya masih berkisar Rp 46.000 – Rp 48.000/lemping, karena harga tebusnya di Medan masih berkisar 1.400/butir. Sekarang sudah naik menjadi 1.510/butir.

Kenapa harga tebus telur ayam ras di Medan naik kembali ? Menurut perkiraan H Ramli, ada beberapa faktor.

Pertama, menjelang tahun baru 2021, permintaan telur ayam ras dari Pulau Jawa ke Pulau Sumatera, masih sangat tinggi.

Sementara produksi, telur  ayam ras di Pulau Sumatera pada akhir tahun ini sedang menurun.

Ramli mengatakan, di Pulau Jawa, juga banyak industri peternakan ayam petelur, tapi produksinya belum mampu memenuhi permintaan telur di sana.

Makanya sebagian penyalur telur di Pulau Jawa meminta kiriman telur dari perusahaan peternakan ayam petelur di Pulau Sumatera.

Sementara untuk pemenuhan kebutuhan telur ayam ras di Aceh yang berpenduduk 5,2 juta jiwa, jutaan butir per hari, sebesar 90 persen suplianya sangat tergantung dari Sumut.

“Jadi wajar saja, kalau di Sumut naik harga telur ayam ras, di Aceh ikut naik juga,”ujar Ramli.

Baca juga: VIDEO Harga Bahan Pokok di Meulaboh Melonjak Sejak Sepekan Terakhir

Baca juga: Rafli: Jelang Libur Akhir Tahun, Pemerintah Harus Jaga Stabilitas Harga Kebutuhan Pokok

Baca juga: Komisi II DPRK Aceh Besar Minta Diskopukmdag Pastikan Kebutuhan Pokok Aman

Pada saat ini, kata Ramli, menurut pengakuan para pengusaha ayam petelur di Pulau Sumatera, produksitivitas telur ayam sedang menurun, disebabkan banyak induk ayam petelur yang sudah tua.

“Untuk mengganti dengan ayam petelur muda dan produktif, butuh waktu tiga bulan ke depan,”ujar Ramli.

Selain itu, kata Ramli, menurut pengakuan pengusaha ayam petelur kepadanya, harga pakan ayam sejak bulan Oktober – Desember ini, meningkat sekitar 5 – 10 persen.