Penuhi Panggilan Komnas HAM Soal Kasus 6 Laskar FPI, Dirut Jasa Marga: CCTV Semua Berfungsi

Ia datang ke Kantor Komnas HAM untuk memberikan keterangan soal tewasnya 6 laskar FPI di Tol Jakarta-Cikampek KM 50.

Editor: Amirullah
Dok. PT Jasa Marga (Persero) Tbk
Direktur Utama PT Jasa Marga (Persero) Tbk Subakti Syukur. 

SERAMBINEWS.COM - Direktur Utama (Dirut) PT Jasa Marga Persero Tbk Subakti Syukur penuhi panggilan Komnas HAM, pada Senin (14/12/2020).

Ia datang ke Kantor Komnas HAM untuk memberikan keterangan soal tewasnya 6 laskar FPI di Tol Jakarta-Cikampek KM 50.

Saat ditanya soal CCTV di ruas jalan tersebut, ia membantah kamera di lokasi sekitar kejadian penembakan rusak.

"Kalau kemudian mengenai CCTV yang dibilang rusak itu sebenarnya tidak," ujar Subakti.

Subakti mengungkapkan jika sebetulnya CCTV di sekitar area penembakan tidak rusak dan berfungsi dengan baik.

Baca juga: Real Count KPU Solo Sudah 100 Persen, Gibran Rakabuming Putra Jokowi Raup Suara 86,5 Persen

Baca juga: Heboh Nama Anies dan Mega Muncul di Soal Ujian, DPRD DKI Jakarta Bakal Polisikan Pembuat Soal

"CCTV kami semua berfungsi, jadi CCTV kami di Jakarta-Cikampek itu ada 277 CCTV," sambung Subakti.

Akan tetapi, Subakti mengklaim bahwa kamera CCTV yang merekam peristiwa penembakan ada gangguan.

Gangguan itu berupa tersendatnya pengiriman data rekaman gambar.

Menurutnya, gangguan itu dialami 23 kamera CCTV, tepatnya sepanjang Km 49 sampai Km 72.

"23 (CCTV) itu bukan tidak berfungsi, hanya pengiriman datanya berapa jam itu terganggu," kata dia.

"Karena waktu mau perbaikan, hujan. Karena itu, kan, harus dideteksi pakai suatu alat, sehingga perlu waktu. Beberapa jam kemudian, 24 jam, sudah berfungsi lagi," imbuh dia.

Sementara itu, pada hari yang sama, Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran juga memenuhi panggilan Komnas HAM.

Baca juga: Gadis 16 Tahun Hamil 7 Bulan Telantar di Kosan, Pacar Tak Mau Tanggung Jawab

Baca juga: Heboh Isu Indonesia Bakal Buka Hubungan dengan Israel, dari Mana Kabar Ini Bermula?

Fadil menyatakan akan terbuka dan kooperatif atas investigasi yang digelar Komnas HAM dalam menyelidiki kasus penembakan enam anggota laskar FPI.

Selain itu, Fadil juga menjamin akan memberi ruang bagi Komnas HAM agar investigasinya akuntabel.

"Kami akan memberikan fakta yang berbasis scientific crime investigation. Kami tidak mau membangun narasi ya. Kami mau menyajikan fakta, kami tidak mau membangun narasi dan itu akan kami support," kata Fadil.

Halaman
12
Sumber: TribunnewsWiki
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved