Berita Internasional

Presiden Palestina Sambut Baik Sikap Indonesia yang Tolak Normalisasi Hubungan dengan Israel

Selama pembicaraan telepon, Presiden Palestina menyampaikan kepada Jokowi tentang perkembangan terkini dalam perjuangan Palestina.

SPENCER PLATT / GETTY IMAGES NORTH AMERICA / AFP
Presiden Palestina, Mahmud Abbas mengangkat peta perdamaian Israel-Palestina versi Trump yang diakuinya tidak akan bertahan lama. Abbas mendesak DK PBB untuk membatalkan rencana Trump. 

SERAMBINEWS.COM, JAKARTA - Presiden Palestina Mahmoud Abbas menyambut baik sikap pemerintah Indonesia yang menolak hubungan normalisasi dengan Israel.

Apresiasi itu disampaikan saat panggilan telepon yang dilakukan oleh Presiden Abbas pada Rabu (16/12/2020) dengan Presiden Indonesia Joko "Jokowi" Widodo, menurut kantor berita resmi Palestina, WAFA.

Abbas menghargai sikap Indonesia dalam mendukung perjuangan Palestina, penolakan Indonesia terhadap normalisasi sebelumnya dengan Israel, dan komitmen bagi perwujudan perdamaian terlebih dahulu berdasarkan solusi dua negara.

Selama pembicaraan telepon, Presiden Palestina menyampaikan kepada Jokowi tentang "perkembangan terkini dalam perjuangan Palestina."

WAFA juga mengutip pernyataan Presiden Jokowi, yang mengatakan, "Meskipun terjadi perubahan cepat di Timur Tengah, Indonesia tidak akan mengambil langkah normalisasi dengan Israel sampai perdamaian permanen dan komprehensif tercapai antara Palestina dan Israel."

Baca juga: Wakil Rakyat Aceh Ilham Pangestu, Generasi Muda jangan Lupakan Palestina dalam Proses Kemerdekaan RI

Baca juga: Warga Palestina dan Pasukan Israel Bentrok di Pemakaman Bocah yang Meninggal Ditembak Israel

Baca juga: Pangeran Terkemuka Arab Saudi Kritik Keras Israel, Palestina Tidak Dibahas di KTT Bahrain

“Indonesia sebagai negara Muslim terbesar akan terus berupaya mendukung tercapainya perdamaian dan berperan lebih besar di bidang ini,” imbuhnya.

Sejak pertengahan September, Israel telah mencapai kesepakatan dengan negara-negara Timur Tengah, yakni Uni Emirat Arab dan Bahrain, juga dengan Sudan dan Maroko untuk melakukan normalisasi hubungan dengan mereka.

Palestina menentang normalisasi hubungan negara-negara Arab dan Islam dengan Israel, sebelum Israel mengakhiri pendudukannya di Tepi Barat serta Jalur Gaza dan sebelum negara Palestina merdeka berdiri.(anadolu)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved