Seorang Ibu Panik dan Histeris di Lobi Hotel, Gendong Bayi yang Dibunuh Ayahnya Sendiri
Bayi mingilnya itu diketahui dipukul hingga meninggal oleh suaminya sendiri alias ayah bayi itu sendiri.
SERAMBINEWS.COM - Sebuah rekaman di lobi hotel menunjukkan seorang wanita histeris meminta tolong sambil menggendong bayinya yang sudah tidak bergerak.
Bayi mingilnya itu diketahui dipukul hingga meninggal oleh suaminya sendiri alias ayah bayi itu sendiri.
Wanita ini panik dan meminta tolong orang-orang yang berada di lobi hotel.
Ia ambruk di depan meja resepsionis hotel dan beberapa petugas hotel kemudian menolongnya.
Dikutip dari Daily Mail, Rabu (16/12/2020), rekaman yang diputar di pengadilan itu menunjukkan seorang ibu yang putus asa menggendong anaknya yang terkulai ke lobi hotel bintang lima setelah ayah bayi itu memukuli gadis itu sampai mati.
Baca juga: Jumat Pertama Bulan Jumadil Awal, Tiga Prof Jadi Khatib, Berikut Daftar Tata Laksana Shalat Jumat
Baca juga: Bohong Positif Covid-19, Pria Ini Bikin Perusahaannya Rugi Rp 1,4 M, Rekannya Dikarantina Sia-sia
Sang bayi, Sophia Barakat yang berusia satu tahun tampak sudah berwarna 'biru' dan 'tidak bernapas'.
Ibunya Madina Barakat (23), memohon kepada staf di Hotel InterContinental di Almaty, Kazakhstan, untuk mendapatkan bantuan.

Ia membaringkan putrinya di meja resepsionis dalam rekaman CCTV yang terungkap sebagai bagian dari persidangan pembunuhan suaminya di Inggris.
Ibu asal Kazakhstan itu jatuh ke lantai dan harus dibantu oleh petugas keamanan hotel yang memanggil ambulans.
Madina kemudian menggendong anak itu ke sofa di lobi, tapi roboh di lantai.
Staf hotel memberikan bukti bahwa pada saat dia menyalahkan suaminya, Kapten Airbus 330 Mohamed Barakat, 41, berteriak: 'Dia membunuh anak saya, dia memukulnya.'
Dalam perkembangan baru yang mengejutkan, pilot, yang mengaku tidak bersalah, mengatakan pada persidangan bahwa dia memiliki sejarah panjang menderita epilepsi, dan bahwa Sophia meninggal dalam 'kecelakaan' di kamar hotel ketika dia mengalami 'kejang'.
Baca juga: Memilukan! Jasad Warga Aceh Sudah 14 Hari Berada di Hospital Mersing Malaysia, Keuchik Sarankan Ini
Baca juga: Kalah Taruhan, Pria Ini Serahkan Istri ke Teman untuk Dirudapaksa, Siksa Korban Karena Menolak

Ia mengindikasikan kondisi ini diketahui para dokter di Hongkong dan Malaysia terlibat dalam pemeriksaan kesehatannya sebagai pilot, meski epilepsi kerap menjadi alasan tidak diberikannya izin terbang.
Majikannya, anak perusahaan Hong Kong Airlines, belum menanggapi permintaan komentar.
Dia sebelumnya bekerja sebagai pilot untuk maskapai penerbangan Malaysia berbiaya rendah AirAsia.