Berita Kutaraja
Pemuda Ini Idap Penyakit Langka, Kulit Bersisik dan Selalu Mengelupas, Begini Diagnosa Dokter
Pemuda berusia 20 tahun ini masuk rumah sakit karena mengidap penyakit yang tergolong aneh dan langka.
Laporan Saifullah | Banda Aceh
SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Jhodi Pratama (20 tahun) menjadi pasien Rumah Sakit Umum dr Zainoel Abidin (RSUZA), sejak 4 Desember 2020, setelah dievakuasi oleh petugas Pukesmas Darul Imarah, Aceh Besar.
Pemuda berusia 20 tahun ini masuk rumah sakit karena mengidap penyakit yang tergolong aneh dan langka, di mana kulitnya bersisik, dan selalu mengelupas, serta gatal hingga berdarah jika digaruk.
Jhodi memang sudah sering kali masuk rumah sakit. Anak kedua dari Junaidi dan Latifah asal Desa Geundrieng, Kecamatan Darul Imarah, Aceh Besar ini sudah keluar masuk RS sejak umur 9 tahun karena penyakit yang dideritanya.
Jhodi juga pernah dirawat di salah satu RS di Medan, hingga kurang lebih 4 bulan lamanya. Namun kala itu juga tidak menemukan titik terang penyakit apa sebenarnya yang diderita Jhodi.
Kali ini, Jhodi kembali masuk RS didampingi relawan yang selama ini melakukan donasi untuk mendanai pengobatan pemuda berusia 20 tahun tersebut.
Baca juga: Malaysia Membeli Vaksin AstraZeneca, Mencari Lebih Banyak Lagi Dari China dan Rusia
Baca juga: BREAKING NEWS - Jembatan Putus, Satu Desa di Aceh Singkil Terisolir
Baca juga: Ini Lima Kasus di Aceh Besar yang Menyita Perhatian Publik, Salah Satunya Kasus Sodomi
Selama sakit, keluhan Jhodi selalu sama yakni sakit pada kulit, dan sendi, serta matanya. Saat ini, Jhodi dirawat di Ruang Isolasi Aqsa 1 Room 9 RSUDZA.
Tim relawan menggalang donasi untuk Jhodi berawal dari keinginan relawan untuk memberikan kado atau hadiah ulang tahun bagi Jhodi yang berulang tahun ke-20 pada 2 Desember 2020.
Menurut Murni Mustari, SPd selaku Penanggung Jawab Penggalangan Dana, bahwa tujuan donasi itu untuk menyenangkan hati Jhodi yang sudah 11 tahun sakit dan selalu berada di rumah.
Dari acara ulang tahun Jhodi tercetus insiatif untuk menggalang donasi bagi kebutuhan Jhodi, baik kebutuhan medis maupun kebutuhan sehari-hari, lantaran keluarga Jhodi berkategori kurang mampu.
Kini, sudah hampir 3 minggu, Jhodi dirawat dan sudah dilakukan tindakan medis seperti operasi katarak pada mata kanannya. Operasi ini dilakukan oleh dr Eva Imelda, SpM, salah satu tim dokter yang merawat Jhodi.
“Beliau mengatakan, operasi yang dilakukan pada tanggal 18 Desember 2020, berjalan dengar lancar. Menurut beliau, operasi ini dilakukan terhadap mata kanannya karena sesuai standar WHO, bahwa operasi mata tidak dilakukan sekaligus,” ujar Murni mengutip keterangan dokter.
Baca juga: Aktivis Wanita Pakistan Ditemukan Tewas di Kanada, Kelompok HAM Minta Penyelidikan
Baca juga: Jokowi Tunjuk Budi Gunadi Sadikin Jadi Menkes, Ekonom: Ahli Ekonomi Kok Jadi Menteri Kesehatan
Baca juga: Teliti Laporan Terhadap Sekretaris Umum FPI Munarman, Polisi akan Panggil Pelapor dan Saksi
“Direncanakan, operasi kedua dilakukan satu hingga 2 minggu ke depan. Hasil dari tindakan operasi mata, Jhodi merasa bahagia karena dapat melihat kembali walau masih kurang jelas (bahasanya Jhodi seperti berawan atau ada awan),” imbuhnya.
Pasca operasi mata, dokter menyarankan Jhodi untuk dapat istirahat di rumah sambil menunggu proses tindakan medis berikutnya (operasi mata).

Ini juga disarankan mengingat pandemi Covid-19 yang masih tinggi kasusnya di Aceh yang dapat menyerang siapa saja, khususnya Jhodi yang masuk kelompk rentan karena dalam kondisi sakit.
Namun begitu, masih ada kegelisahan pihak keluarga terkait diagnosa penyakit apa yang diderita Jhodi tersebut.