Kilas Balik Tsunami Aceh 2004
16 Tahun Berlalu, Ini Data dan Fakta Dahsyatnya Gempa dan Tsunami Aceh Tahun 2004
Ratusan ribu jiwa melayang, jutaan rumah serta bangunan perkantoran hancur akibat gempa dan hempasan gelombang tsunami Aceh 26 Desember 2004.
Penulis: Yeni Hardika | Editor: Safriadi Syahbuddin
Tsunami tinggi ini melanda seluruh pantai barat Aceh, Sumatera bagian utara, bahkan pantai-pantai Sri Lanka, India, Thailand, Malaysia, Somalia, Bangladesh, Maladewa, dan Kepulauan Cocos
3. Jenis tsunami far field
Mengutip Kompas.com, gempa yang terjadi di Aceh pusat gempanya berada pada kedalaman 10 km.
Geomorfologi laut dan batimetri atau kedalaman laut dapat memengaruhi kuat dan tingginya gelombang tsunami yang menerjang pantai.
Bentuk geologi pantai di Aceh tergolong rumit.
Di daerah itu teluk yang berasosiasi dengan tanjung telah menyebabkan konsentrasi energi gelombang di sekitar tanjung.
Tsunami tergolong jenis far field yang memiliki perambatan hingga 1.000 km lebih.
Tsunami yang muncul akibat gempa pertama di Aceh penjalarannya ke utara dan barat laut hingga ke Sri Lanka dan Maladewa, masing-masing sekitar dua dan tiga jam setelah gempa Aceh.
Sementara ke arah selatan, tsunami menerjang Pulau Simeulue, setengah jam kemudian.
Adapun gelombang pasang sampai ke Pulau Nias satu jam, lalu ke Kepulauan Mentawai satu setengah jam sesudah gempa.
4. Struktur daratan Aceh berubah
Dampak lain yang ditimbulkan oleh tsunami adalah terjadinya perubahan struktur bumi, yaitu naik-turunnya daratan Aceh.
Melansir Serambinews.com, berdasarkan survei yang dilakukan oleh International Tsunami Survey Team di Pulau Simeulu, diperoleh fenomena naiknya daratan di pesisir barat Simeulu mencapai 1,5 m sepanjang 1 km.
Sebaliknya di Meulaboh, Calang, kawasan persawahan, kebun, dan ladang, telah berubah menjadi lautan.
5. Ratusan ribu jiwa melayang