Breaking News

Kilas Balik Tsunami Aceh 2004

Tsunami Aceh 2004 | Dahsyatnya Ombak Tsunami, Tiada Lagi 'Olele di Koetaradja'

Pieter terkejut ketika dia bersama Serambi melihat kehancuran total wilayah dalam Kota Banda Aceh, yaitu Ulelheue (orang luar sering menyebut Olele).

Penulis: Firdha Ustin | Editor: Safriadi Syahbuddin
SERAMBINEWS.COM
Kenangan - Pantai Ulelheue yang dulu semarak dikunjungi wisatawan seperti dalam gambar ini. kini keindahannya 'lenyap' diterjang tsunami. Foto ini ditayangkan di Harian Serambi Indonesia, edisi Minggu 9 Januari 2005. 

SERAMBINEWS.COM - Tanggal 26 Desember 2020, genap memperingati 16 tahun silam gempa dan tsunami Aceh yang meluluhlantakkan Tanah Rencong. 

Bencana maha dahsyat yang bermula dari gempa magnitudo 9,3 itu terjadi pada Minggu, 26 Desember 2004 sekitar 07.59 WIB.

Gempa dirasakan selama 10 menit dan berpusat di Samudra Hindia pada kedalaman 10 kilometer di dasar laut, kemudian disusul dengan gelombang tinggi yang disebut tsunami, air laut menyapu daratan membuat sekitar ratusan ribu nyawa tenggelam.

Saat tsunami, hampir sebagian besar wilayah di Serambi Mekkah rata dengan tanah, satu di antaranya ialah wilayah wisata Ulelheue (orang luar sering menyebut Olele).

Pantai Ulelheue yang dulu semarak dikunjungi, namun setelah Tsunami, keindahan pantai ini "lenyap' diterjang Tsunami.

Dalam mengenang 16 tahun Tsunami Aceh, Serambinews.com, menayangkan kembali arsip berita dari Harian Serambi Indonesia, edisi Minggu 9 Januari 2005. 

Artikel ini ditayangkan tepat 14 hari setelah tsunami menghantam kota Serambi Mekkah.

Baca juga: Kado Istimewa Ultah ke-23 Delisa, Gadis Cilik yang Kehilangan Kaki saat Tsunami Aceh

Tiada Lagi "Olele di Koetaradja"

Pieter, seorang pekerja media televisi dari Toronto, Kanada, tampak geleng-geleng kepala sambil mengangkat bahu.

Dia berkata, "Tak pernah saya melihat kehancuran sedahsyat ini".

Pernyataan Pieter meluncur spontan ketika dia bersama Serambi melihat kehancuran total sebuah wilayah dalam Kota Banda Aceh, yaitu Ulelheue (orang luar sering menyebut Olele, red). Kecamatan Meuraxa.

Pernyataan Pieter meluncur spontan ketika dia bersama Serambi melihat kehancuran total wilayah dalam Kota Banda Aceh, yaitu Ulelheue (orang luar sering menyebut Olele, red). Kecamatan Meuraxa.

Tak ada lagi tanda-tanda kehidupan di wilayah pesisir itu.

Kenangan - Pantai Ulelheue yang dulu semarak dikunjungi wisatawan seperti dalam gambar ini. kini keindahannya 'lenyap' diterjang tsunami.
Gambar ini ditayangkan dalam Harian Serambi Indonesia, edisi Minggu 9 Januari 2005.
Kenangan - Pantai Ulelheue yang dulu semarak dikunjungi wisatawan seperti dalam gambar ini. kini keindahannya 'lenyap' diterjang tsunami. Gambar ini ditayangkan dalam Harian Serambi Indonesia, edisi Minggu 9 Januari 2005. (SERAMBINEWS.COM)

Dermaga penyeberangan kapal cepat Banda Aceh-Sabang yang terbilang modern dan baru beroperasi belum sampai setahun tinggal kerangka.

Asrama Polisi tak berbekas.

Baca juga: Taman Memorial Tsunami Diwacanakan Jadi Taman Ramah Anak

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved