Kilas Balik Tsunami Aceh 2004
Tsunami Aceh 2004 | Dahsyatnya Ombak Tsunami, Tiada Lagi 'Olele di Koetaradja'
Pieter terkejut ketika dia bersama Serambi melihat kehancuran total wilayah dalam Kota Banda Aceh, yaitu Ulelheue (orang luar sering menyebut Olele).
Penulis: Firdha Ustin | Editor: Safriadi Syahbuddin
Kalau pun ada bangunan yang tersisa, sudah tak layak huni karena hanya menunggu rubuh.
Rumah Sakit Meuraxa nan megah. Tak ada lagi Kantor Camat Meuraxa, juga tak tampak lagi rumah-rumah tua milik kerabat Ulee Balang.
Yang masih bisa menandai kawasan Uleelheu, bisa jadi ruas jalan dan persimpangan, serta Masjid Ulelheu, jembatan, sisa-sisa dermaga boat Pulo Aceh, dan menara mercusuar di tepian pantai dekat Asrama Polisi, selebihnya rata.
Bahkan, daratan sudah termakan sekitar 50 meter oleh laut, pasca-bencana tsunami.
"Anda lihat sendiri, tanggul Pantai Cermin sudah agak ke tengah laut," kata seorang warga yang sedang mencari-cari disepanjang lintasan Iskandar Muda.
Pemukiman di kiri-kanannya, masyarakat terlihat mengais-ngais sesuatu yang tersisa dari puing-puing.
Masih banyak mayat yang belum dievakuasi hingga hari ke-14 bencana, Sabtu (8/1/2004) silam.
Menjelang masuk ke persimpangan Ulelheu-Peukan Bada, tak tampak lagi bangunan.
Dermaga Ulelheu sebelum bencana menerjang, Ulelheu dikenal sebagai sebuah kawasan wisata dan zona pelabuhan.
Baca juga: 10 Gampong di Banda Aceh Masuk Program Ekspedisi Destana Tsunami 2020 BNPB, Begini Penjelasan BPBD
Pelabuhan Ulelheu yang sempat dikontroversikan dibangun semasa Walikota Banda Aceh dijabat Drs Zulkarnain (Pak Zul disebut-sebut juga meninggal dihantam tsunami di tempat dia ditahan, LP Keudah.
Pelabuhan Ulelheu berfungsi sebagai dermaga penyeberangan kapal cepat antara Banda Aceh-Sabang dan sebaliknya.
Selain Ulelheu di Kota Banda Aceh, juga ada pelabuhan penyeberangan lainnya ke Sabang, yaitu Malahayati di Krueng Raya, Aceh Besar.
Dermaga Ulelheu nan megah kini tinggal bekas berupa kerangka bangunan terminal.
Bahkan tak bisa lagi mendekati puing-puing dermaga karena jalan utama masuk ke komplek pelabuhan putus.
Serambi hanya bisa menatap dari kejauhan.