Kilas Balik Tsunami Aceh 2004
Tsunami Aceh 2004 | Kisah Putri Selamat dari Maut Badai Tsunami setelah Cengkram Jerigen
Berikut satu di antara berbagai kisah masyarakat yang selamat dari maut badai tsunami, adalah Putri, ia berhasil selamat berkat memegang jerigen.
Penulis: Firdha Ustin | Editor: Safriadi Syahbuddin
SERAMBINEWS.COM - 26 Desember 2020, genap memperingati 16 tahun silam gempa dan tsunami Aceh yang meluluhlantakkan Tanah Rencong.
Bencana maha dahsyat yang bermula dari gempa 9,3 SR itu terjadi pada Minggu, 26 Desember 2004 sekitar 07.59 WIB.
Gempa dirasakan selama 10 menit dan berpusat di Samudra Hindia pada kedalaman 10 kilometer di dasar laut.
Kemudian disusul dengan gelombang tinggi yang disebut tsunami, air laut menyapu daratan membuat sekitar ratusan ribu nyawa melayang.
Berbagai kisah mengharukan dari para korban selamat pun turut menarik perhatian.
Dalam memperingati dan kilas balik 16 tahun Tsunami Aceh, Serambinews.com, menayangkan kembali arsip berita dari Harian Serambi Indonesia, edisi Selasa 4 Januari 2005.
Artikel ini ditayangkan tepat sembilan hari setelah tsunami menghantam kota Serambi Mekkah.
Baca juga: Kado Istimewa Ultah ke-23 Delisa, Gadis Cilik yang Kehilangan Kaki saat Tsunami Aceh
Berikut satu di antara berbagai kisah masyarakat yang selamat dari maut badai tsunami, adalah Putri, ia berhasil selamat berkat memegang jerigen.
Sebuah Jerigen Selamatkan Jiwa Putri
Dalam hempasan gelombang Tsunami, saya memeluk erat-erat sebuah Jerigen hingga dibawa arus gelombang terombang ambing selama satu jam lebih, ujar Putri Magribna (10) mengawali kisahnya.
la dapat meloloskan diri dari cengkeraman maut badai tsunami, Minggu (26/12/2004) silam.
Putri Magribna adalah seorang anak yang selamat dari hantaman badai Tsunami yang melanda Banda Aceh diantara ribuan jiwa anak manusia yang harus merelakan nyawanya tenggelam di bawa arus badai Tsunami paling dahsyat.
Putri akhirnya terhempas pada sebuah dinding rumah dan diselamatkan oleh seorang gurunya.
Putri adalah anak sepupu Mawardi Ibrahim (Waredpel Harian Serambi Indonesia kala itu).
Putri Magribna yang masih trauma ditemani ibunya Marliani (49), Senin (3/1) mengisahkan, ia tinggal di jalan TWK Raja Keumala 105 Merduati Banda Aceh.
Baca juga: Tuha Rilis Single Terbaru, Kenang Tsunami Aceh Lewat Musik dan Ilustrasi