Kilas Balik Tsunami Aceh 2004

Kilas Balik Tsunami Aceh 2004 - Saat Titiek Puspa Menangis di Aceh

Sosok penyanyi Tanah Air, Titiek Puspa yang menangis ketika meninjau langsung Bumi Aceh empat hari setelah Tsunami.

Penulis: Agus Ramadhan | Editor: Muhammad Hadi
Kloase Tribunnews.com & VOA
Kilas Balik Tsunami Aceh 2004 - Titiek Puspa Menangis di Aceh 

SERAMBINEWS.COM - 26 Desember 2004 menjadi tragedi bencana alam mahadahsyat yang begitu membekas dalam ingatan masyarakat Aceh.

Gempa berkekuatan 9,0 SR dan gelombang tsunami setinggi 24 – 30 meter, menghantam sebagian wilayah Aceh, membuat lembaran duka dalam sejarah Indonesia.

Ratusan ribu nyawa manusia menjadi korban dari bencana mahadahsyat di abad ini.

Sebuah arsip berita Harian Serambi Indonesia edisi Senin 3 Januari 2005, memuat tentang sosok penyanyi Tanah Air, Titiek Puspa yang menangis ketika meninjau langsung Bumi Aceh empat hari setelah Tsunami.

Artikel ini kami turunkan kembali pada menjelang peringatan 16 tahun bencana Tsunami Aceh 2004,  dalam topik “Kilas Balik Tsunami Aceh”.

Baca juga: Kilas Balik Tsunami Aceh | Kisah Pria Cacat Tidur Bersama Mayat Korban Tsunami di Bubungan

Baca juga: Kado Istimewa Ultah ke-23 Delisa, Gadis Cilik yang Kehilangan Kaki saat Tsunami Aceh

Baca juga: Tuha Rilis Single Terbaru, Kenang Tsunami Aceh Lewat Musik dan Ilustrasi

Titiek Puspa Menangis di Aceh

Hati penyanyi senior Titiek Puspa terasa pilu jika melihat tayangan televisi tentang musibah di Aceh.

“Aduh, semua hancur, enggak ada apa-apa lagi, mayat-mayat busuk di mana-mana." ujar Titiek Puspa.

Titiek Puspa langsung meneteskan air mata ketika mengunjungi Banda Aceh bersama Agum Gumelar dan KH Abdullah Gymnastiar atau Aa Gym dan beberapa rombongan pada tanggal 30 Desember 2005.

Titiek mengaku, sejak di Bandar Udara Iskandar Muda, Blangbintang, Aceh Besar, dia langsung di serbu para wanita.

Tidak sedikit perempuan setempat yang meratap di pelukannya.

Apalagi ada yang baru dihubungi sehari sebelum berangkat.

"Mereka nangis, 'Mbak, aku sudah enggak punya apa-apa lagi, anakku, suamiku hilang. Wis, air mataku menetes terus," imbuhnya.

Titlek juga merasa prihatin sebab banyak alat-alat berat dan kendaraan-kendaraan menjadi lumpuh karena minimnya persediaan BBM.

Baca juga: Taman Memorial Tsunami Direncanakan Jadi Taman Ramah Anak, Begini Tanggapan Bupati T Irfan TB

Baca juga: Update: Korban Tewas Gempa Bumi dan Tsunami Turki Bertambah Jadi 25 Orang, 804 Terluka

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved