16 Tahun Tsunami

Peringatan 16 Tahun Tsunami, Warga Lhokseumawe Diminta Kibarkan Bendera Setengah Tiang

Ia berharap imbauan Walikota Lhokseumawe tersebut diteruskan para camat kepada seluruh geuchik sehingga informasi tersebut sampai ke masyarakat.

Penulis: Zaki Mubarak | Editor: Ansari Hasyim
For: Serambinews.com
Kabag Humas Pemko Lhokseumawe, Marzuki 

Laporan Zaki Mubarak | Lhokseumawe

SERAMBINEWS.COM,LHOKSEUMAWE - Masyarakat Kota Lhokseumawe diminta mengibarkan bendera setengah tiang pada hari peringatan refleksi 16 tahun Tsunami, Sabtu (26/12/2020).

Pengibaran bendera setengah tiang juga berlaku di perkantoran dinas, kantor camat, kantor geuchik dan perusahaan-perusahaan yang ada di wilayah Pemko Lhokseumawe.

Kabag Humas Pemko Lhokseumawe, Marzuki menyebutkan, hal tersebut dilakukan sehubungan dengan surat Gubernur Aceh Nomor 360/18310, tanggal 14 Desember 2020 M bertepatan dengan 29 Rabiul Akhir 1442 H.

“Peringatan 16 tahun Gempa dan Tsunami Aceh tahun ini mengusung tema Refleksi Tsunami dan Kekuatan Masyarakat Aceh dalam Menghadapi Covid-19, maka kita meminta agar masyarakat mengibarkan bendera merah putih setengah tiang,” kata Kabag Humas Pemko Lhokseumawe, Marzuki, Jumat (25/12/2020).

Ditambahkan Marzuki pengibaran bendera setengah tiang berlaku selama tiga hari, mulai 25-26 Desember 2020.

Ia berharap imbauan Walikota Lhokseumawe tersebut diteruskan para camat kepada seluruh geuchik sehingga informasi tersebut sampai ke masyarakat.

Baca juga: VIDEO - 525 Bibit Pohon Ditanam untuk Mengenang PARA MARTIR di Kawasan Mata Air Perdamaian

Baca juga: Setelah Tabrakan dengan Sepeda Motor, Penumpang Pajero Sport Melayat ke Rumah Korban

Baca juga: VIDEO TRAILER Kisah Wak Kolak Selamat dari Tsunami Aceh 2004

Sementara itu Panglima Laot Pusong, Lhokseumawe Rusli Yusuf menegaskan larangan melaut bagi seluruh nelayan pada hari peringatan Tsunami.

“Larangan itu sudah tertuang dalam Qanun Aceh, bila ada yang melaut maka akan didenda tiga hari tidak boleh melaut setelah peringatan Tsunami,” jelas panglima Laot yang akrab disapa Pawang Li.

Menurutnya, sampai saat ini masih ada lima boat yang belum pulang dari tengah laut.

Bila nanti malam belum juga kembali maka akan dikenakan hukuman sesuai aturan.

“Besok seluruh nelayan dan masyarakat Pusong Lama dan Baru akan berkumpul di aula desa untuk mengikuti peringatan Tsunami, semoga acara berlangsung lancar dan aman,” pungkasnya.(*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved