Kilas Balik Tsunami Aceh 2004
16 Tahun Tsunami Aceh | Teungku Sofyan Terkubur Tujuh Hari, Tergulung Ombak dan Tertimpa Reruntuhan
Teungku Sofyan mampu bertahan hidup digulung ombak tsunami dan kemudian tertimbun reruntuhan bangunan selama tujuh hari tanpa makan dan minum.
Penulis: Agus Ramadhan | Editor: Muhammad Hadi
Dihra ketika dijumpai Serambi, Kamis (7/1/2004) di Komplek BTN Asamera Langsa di rumah tantenya, mengisahkan dirinya selamat dari gelombang tsunami setelah melompat ke tong sampah yang sedang terapung.
Ketika air bah itu mengganas kebetulan Dihra sudah berada di atas bubung mobil labi-labi berkat diselamatkan seseorang yang disebutnya abang-abang.
Baca juga: Tsunami Aceh 2004 | Dahsyatnya Ombak Tsunami, Tiada Lagi Olele di Koetaradja
Baca juga: Tsunami Aceh 2004 | Penantian Seorang Ayah di Depan Masjid Raya Baiturrahman Banda Aceh
Namun mobil labi-labi itu juga akhirnya tenggelam, kebetulan Dihra melihat tongsam pah besar yang mengapung.
Segera saja dia meloncat ke dalam tong sampah yang di dalamnya masih terdapat banyak sampah bau busuk.
Dipegangnya erat-erat tong sampah tersebut sembari berfikir dan menjaga keseimbangan.
Dikatakan Dihra, sebelum dia lama berfikir, tiba-tiba sejumlah orang juga melompat ke tong sampah yang sedang dikenderai Dihra tersebut.
Karena sudah melewati kapasitas, tong sampah bersama sejumlah orang yang ada di dalamnya tenggelam.
Baca juga: Tsunami Aceh 2004 | Peukan Bada Tinggal Kenangan
Meskipun Dihra mengaku tidak bisa berenang, tapi dia sempat menangkap sepotong kayu untuk tetap bertahan hidup.
Selanjutnya dengan kayu itu dia berusaha melihat peluang lain untuk terus berjuang agar tetap selamat.
Hingga akhirnya Dihra sampai di bubung rumah penduduk.
Bertahanlah Dihra sekitar dua jam di bubung rumah tersebut menyusul air bah tsunami itu surut.
Setelah dipastikan situasi aman dia turun dan bergabung dengan sejumlah orang.
Baca juga: 16 Tahun Berlalu, Ini Data dan Fakta Dahsyatnya Gempa dan Tsunami Aceh Tahun 2004
Kemudian Dihra bersama orang yang bernasib sama dengan dirinya naik truk reo TNI dibawa ke lokasi penggungsi di wilayah Jantho Aceh Besar.
Kebetulan Dihra tidak tinggal di kamp penggungsian, tapi di rumah seorang penduduk yang dilukiskan cukup berbaik hati padanya.
Dihra mengaku tidak inga pasti siapa nama pemilik rumah tersebut, tapi katanya ibu pemilik rumah itu selalu di panggil Mak Nong. (Arsip Serambi Indonesia/Serambinews.com/Agus Ramadhan)
Baca juga: Kisah Fotografer Serambi Indonesia, Rekam Bencana Tsunami Aceh Hingga Nyaris Lupa Anak Istri
BERITA KILAS BALIK TSUNAMI ACEH LAINNYA KLIK DI SINI
Baca Juga Lainnya:
Baca juga: Begini Nasib Timnas U-19 Indonesia setelah Piala Dunia U-20 Dibatalkan
Baca juga: VIRAL Video Pria Telanjang Jalan-jalan di Bandara, Para Penumpang Kaget
Baca juga: Tinggal Bersama Selama 14 Tahun, Gadis Ini Temukan Benda Rahasia Ayah Tirinya di Kamar Mandi