FPI
Pemerintah Larang FPI, Berikut Sejarah Front Pembela Islam yang Dipimpin Habib Rizieq
“Pemerintah melarang aktivitas FPI dan akan menghentikan setiap kegiatan yang dilakukan FPI, karena FPI tidak mempunyai legal standing,” ungkap Mahfud
Penulis: Agus Ramadhan | Editor: Safriadi Syahbuddin
SERAMBINEWS.COM – Pemerintah Indonesia menetapkan Front Pembela Islam (FPI) sebagai organisasi terlarang.
Hal itu disampaikan oleh Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam), Mahfud MD, Rabu (30/12/2020).
“Pemerintah melarang aktivitas FPI dan akan menghentikan setiap kegiatan yang dilakukan FPI, karena FPI tidak mempunyai legal standing,” ungkap Mahfud, yang disiarkan YouTube Kemenko Polhukam RI.
Mahfud menjelaskan, FPI sejak 20 Juni 2019 secara hukum sebagai organisasi masyarakat, tetapi sebagai organisasi, FPI tetap melakukan aktivitas yang melanggar ketertiban dan keamanan, serta bertentangan dengan hukum.
“Seperti tindak kekerasan, sweeping/razia, provokasi dan sebagainya,” ungkapnya.
Penetapan FPI sebagai organisasi terlarang itu mengacu pada peraturan perundang-undangan dan putusan MK Nomor 82/PUU-XI/2013.
Baca juga: BREAKING NEWS: Pemerintah Bubarkan dan Menghentikan Seluruh Kegiatan FPI
Baca juga: Mahfud MD Umumkan Penghentian Kegiatan FPI: Secara De Jure FPI Bubar 20 Juni 2019
Mahfud menyatakan, pelarangan organisasi FPI ini tertuang dalam Keputusan Bersama enam pejabat kementerian dan lembaga, yang ditetapkan pada 30 Desember 2020.
Surat Keputusan Bersama 6 Pejabat Tertinggi ditandatangi oleh Mendagri, Menkopolhukam, Menkominfo, Jaksa Agung, Kapolri, dan Kepala BNPT.
Mereka sepakat melarang seluruh aktivitas FPI dan akan menghentikan setiap kegiatan yang dilakukan oleh FPI.
Hal ini meliputi pelarangan penggunaan simbol FPI di wilayah Indonesia.
Sehingga, FPI tidak lagi memiliki hak legal, baik sebagai ormas maupun organisasi biasa di Indonesia.
Sejarah FPI
Dilansir dari berbagai sumber, FPI secara resmi lahir pada 17 Agustus 1998 di Pondok Pesantren Al-Umm, Kampung Utan, Ciputat, Jakarta Selatan.
Berdirinya organisasi ini tidak terlepas dari sejumlah tokoh seperti habib, ulama, mubaligh serta aktivis Islam.
Di antara tokoh yang memelopori organisasi FPI ini adalah Habib Rizieq Shihab, yang saat ini menjadi pimpinan organisasi.
Sejak awal didirikan, organisasi ini mencanangkan gerakan nasional anti maksiat.
Baca juga: Staf Kedubes Jerman Dipulangkan Usai Datang ke Markas FPI
Baca juga: Penyelidikan Tewasnya 6 Laskar FPI, Komnas HAM Dapatkan Rekaman CCTV dan Percakapan
Pendirian organisasi ini hanya empat bulan setelah Presiden Soeharto mundur dari jabatannya, karena pada saat pemerintahan orde baru presiden tidak mentoleransi tindakan ekstrimis dalam bentuk apapun.
FPI pun berdiri dengan tujuan untuk menegakkan hukum Islam di negara sekuler.
Anggota FPI kemudian rutin melaksanakan aksi sweeping di tempat hiburan malam untuk 'menangkap' mereka yang dianggap melanggar aturan agama.
Karena aksinya yang frontal, banyak pihak kemudian melontarkan kritik, kecaman, hingga teror dan intimidasi kepada organisasi ini.
Pada 11 April 1999, misalnya Habib Rizieq selaku ketua umum FPI pernah ditembak oleh orang tidak dikenal, namun berhasil selamat dari maut.
Beberapa tokoh FPI yang lain, sayangnya, tidak dapat diselamatkan dan meninggal di tangan oposisinya.
Pada 23 Juli 2000, seorang penasehat Dewan Pimpinan Pusat FPI, Habib Sholeh Alatas meninggal ditembak orang tidak dikenal di depan halaman rumahnya, usai mengimami shalat subuh di masjid.
Baca juga: Staf Kedubes Jerman Datangi Petamburan, Habiburokhman Minta FPI Tak Berkolaborasi dengan Pihak Asing
Kemudian, esoknya pada 24 Juli 2000, seorang deklarator FPI KH Cecep Bustomi diserang sejumlah orang dan diberondong tembakan hingga meninggal dunia.
Meski banyak menuai kecaman dan serangan, FPI tetap kokoh berdiri dan terus menjalankan aksi mereka yang cenderung kontroversial.
Sejumlah aksi kontroversial FPI
1. Insiden Monas
Dilansir dari Kompas.com, FPI mendapat sorotan masyarakat saat melakukan penyerangan di silang Monumen Nasional (Monas) pada 1 Juni 2008, tepat pada hari kelahiran Pancasila.
FPI melakukan penyerangan terhadap Aliansi Kebangsaan untuk Kebebasan Beragama dan Berkeyakinan (AKBB).
Tidak kurang dari 10 orang anggota AKBB mengalami luka parah dalam peristiwa yang dikenal sebagai Insiden Monas ini.
Baca juga: 5 Jam Diperiksa, 6 Keluarga Laskar FPI Mundur Jadi Saksi, Bareskrim Polri: Itu Hak Mereka
Massa FPI juga diduga menghancurkan beberapa fasilitas umum di Monas.
2. Aksi 212
FPI berhasil memelopori sebuah aksi masif yang berpusat di halaman Monas pada tanggal 2 Desember 2016.
Demonstrasi besar-besaran yang dihadiri ribuan umat Islam ini menuntut dipenjarakannya Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, gubernur Jakarta pada saat itu
Sejumlah pihak mengeklaim bahwa aksi ini dihadiri oleh 2 juta orang.
Namun, tidak ada angka pasti terkait jumlah demonstran pada saat itu, massa yang menggunakan atribut serba putih itu terlihat memadati halaman Monas hingga ke Bundaran HI.
3. Penyambutan besar-besaran Habib Rizieq di Bandara Soekarno Hatta
Ribuan orang, termasuk anggota FPI, memadati Bandara Internasional Soekarno-Hatta di Banten pada Selasa (10/11/2020) untuk menyambut kepulangan imam besar mereka dari Arab Saudi.
Kerumunan ini telah menyebabkan akses tol menuju bandara lumpuh, yang menyebabkan sejumlah penumpang dan awak pesawat gagal terbang.
Baca juga: Kasus Tewasnya 6 Anggota FPI, Hanif Alatas Menantu Habib Rizieq Beri Kesaksian ke Komnas HAM
Selain mengganggu operasional bandara, aksi massa ini juga menuai banyak kritikan karena berlangsung di tengah pandemi Covid-19 dan PSBB.
Berikut profil singkat FPI yang dikumpulkan Litbang Kompas dari berbagai sumber:
FRONT PEMBELA ISLAM (FPI)
Deklarasi: 17 Agustus 1998
Deklarator:
- Al Habib Muhammad Rizieq bin Hussein Shihab
- Almarhum KH Cecep Bustomi
- KH Idrus Jamalulil
Tempat deklarasi: Pesantren Al Ul-Um, Kampung Utan, Ciputat
Alamat markas: Jalan Petamburan III No 83, Jakarta Pusat
Syarat keanggotaan: Ahlul Sunnah Wal Jamaah
(Serambinews.com/Agus Ramadhan)
Baca Juga Lainnya:
Baca juga: Kapolda Aceh Larang Warga Rayakan Tahun Baru, akan Kerahkan Personel
Baca juga: Kisah Gadis Hamil dan Jadi Ibu di Usia 15 Tahun, Berpisah dengan Bayi Demi Masa depan Lebih Baik
Baca juga: Viral Kalender 2021 Dihiasi Wajah Koruptor, Rocky Gerung: Supaya Ingat Tanggal Berapa Dia Berkhianat