Human Interest Story
Kisah Gadis Hamil dan Jadi Ibu di Usia 15 Tahun, Berpisah dengan Bayi Demi Masa depan Lebih Baik
Seorang gadis mengandung pada usia 15 tahun dan menyebut dirinya kurang cinta dari keluarga. Akui menyesal dan berusaha menjadi lebih baik.
Penulis: Syamsul Azman | Editor: Safriadi Syahbuddin
SERAMBINEWS.COM - Seorang gadis mengandung pada usia 15 tahun dan menyebut dirinya kurang kasih sayang dari keluarga.
Tasya (nama samaran) mengakui tindakannya melakukan hubungan di luar nikah sebagai salah satu mencari kesenangan.
Melansir dari Sinar Harian, Selasa (29/12/2020) kenalan singkat dengan kekasihnya melalui aplikasi WhatsApp akhirnya membuat Tasya, harus memikul tanggung jawab sebagai seorang ibu di usia muda 15 tahun.
Tasya menuturkan, ia tinggal bersama ibu dan neneknya di bagian Utara Malaysia.
Ia mencari kesenangan di luar rumah karena situasi keluarga yang kurang mempedulikannya.
“Saya ini kurang kasih sayang sejak kecil.
"Ibu tidak terlalu peduli pada diri saya dan saya lebih dekat dengan nenek.
"Ayah sudah lama meninggal dan saya tidak pernah merasa kasih sayang seorang ayah.
“Karena kurang cinta, saya kenalan dengan pacar saya sampai saya mengandung anaknya,” ucapnya di balik niqab yang dikenakannya saat ditemui di Selangor oleh media setempat.
Baca juga: Kisah Wanita Setia Dampingi Pacar sejak Sakit hingga Meninggal, Nadiya Setia Mendampingi Fawzan
Baca juga: VIDEO Kisah Sukses Babinsa dan Warga Budidaya Ikan di Aceh Utara, dari 6 Keramba Menjadi 72
Baca juga: Ketika Prediksi Cuaca Menyelamatkan Nyawa, Sebuah Kisah dari Bencana di Somalia
Menurut Tasya, awalnya dia menolak ajakan pacarnya, namun karena cinta dan kekasihnya mulai peduli padanya, dia membiarkan tindakan kekasihnya.
"Hingga akhirnya saya melihat perubahan pada diri saya sendiri.
"Tubuh saya semakin berisi, keluarga saya mulai memperhatikan, terutama nenek saya, dan saya mulai sakit tenggorokan.
"Ketika saya merasa tidak enak badan saya pergi ke klinik, saya akhirnya dipastikan hamil.
“Sedih rasanya mengetahui saya hamil di usia muda, seharusnya saya masih bersekolah seperti teman-teman lain.
"Tapi saya sendiri mencari kesalahan, jadi saya harus menghadapi akibatnya,” ujarnya.