Iran Kembali Ungkit Dendam Lama Atas Amerika, Akan Kejar Donald Trump Walaupun Ke Ujung Dunia

Iran kembali mengungkit dendam lama atas Amerika. Menurut mereka dosa yang dilakukan Amerika tersebut belum bisa dilupakan begitu saja.

Editor: Amirullah
AFP/Kepresidenan Iran
Presiden Iran Hassan Rouhani yang memimpin rapat kabinet di ibu kota Teheran menuduh Israel berusaha menciptakan kekacauan dengan membunuh ilmuwan nuklir terkemuka negaranya pada Sabtu (28/11/2020). 

SERAMBINEWS.COM - Iran kembali mengungkit dendam lama atas Amerika.

Menurut mereka dosa yang dilakukan Amerika tersebut belum bisa dilupakan begitu saja.

Pada 1 Januari, Iran memperingatkan bahwa mereka yang bertanggung jawab atas pembunuhan Jenderal Qassem Soleimani oleh AS.

Dijamin tidak akan aman di seluruh dunia, terutama Presiden Trump.

Menukil 24h.com.vn, pada Sabtu (2/1/21), Iran mengatakan mereka bersumpah akan membalas dendam pada Amerika.

Hal itu diungkapkan oleh beberapa pejabat Iran saat berbicara tentang peringatan pembunuhan Jenderal Soleimani oleh AS.

Baca juga: Mulai Kamis Nanti, Gratis Tagihan Listrik dan Diskon dari PLN Bisa Diakses Lagi, Ini Cara-caranya

Baca juga: Tips Membersihkan & Disinfeksi Sisir Secara Rutin, Bebas dari Kuman hingga Bikin Sehat Kulit Kepala

Baca juga: Baru Saja Dinikahi Kakek 74 Tahun, Wanita Ini Malah Kepergok Selingkuh dengan Lansia 60 Tahun

Berbicara di sebuah acara yang diadakan di Teheran untuk memperingati Jenderal Soleimani.

Menteri Kehakiman Iran Ebrahim Raisi menegaskan, bahwa Trump tidak dapat melepaskan tanggung jawab.

Trump memerintahkan serangan drone untuk membunuh Soleimani pada 3 Maret.

"Amerika harus melihat balas dendam yang sengit. Apa yang Iran perbarui hanyalah permulaan," katanya.

"Jangan menganggap seseorang sebagai Presiden AS akan lepas dari hukuman ketika keadilan ditegakkan. Itu tidak pernah terjadi," kata Raisi.

"Semua yang terlibat dalam pembunuhan Soleimani akan dibalas. Mereka tidak bisa aman dari manapun di Bumi," tambah Raisi

Acara memperingati Jenderal Soleimani dihadiri oleh banyak pejabat tinggi Iran dan beberapa negara sekutu di Timur Tengah seperti Suriah, Irak, Lebanon, dan Yaman.

Baca juga: Transportasi Terbatas, Ratusan Wisatawan Gagal ke Pulau Banyak, Aceh Hebat 3 Diminta Segera Berlayar

Baca juga: Wanita Wajib Tahu,Ternyata Micellar Water Punya Fungsi Selain untuk Bersihkan Wajah, Apa Saja?

Baca juga: Tips Merawat Rambut Agar Sehat, Cantik dan Berkilau, Atur Pola Makan hingga Jangan Sering Keramas

Raisi mengambil tanggung jawab untuk menyapa semua peserta dalam upacara peringatan.

Ayatollah Ali Khamenei, pemimpin tertinggi Iran, menyatakan bahwa mereka yang terlibat dalam pembunuhan yang dipimpin oleh Trump harus menerima "pembalasan".

Beberapa hari setelah kematian Soleimani, Iran meluncurkan serangkaian rudal ke pangkalan militer AS di Irak.

Tidak ada tentara Amerika yang tewas setelah kejadian itu. Namun, rudal Iran menembak jatuh pesawat penumpang.

Baca juga: Skandal Artis Tanah Air Sepanjang Tahun 2020: Perselingkuhan, Narkoba hingga Video Syur

Baca juga: Demi Temui Kekasih Gelapnya, Seorang Pria Nekat Bangun Terowongan Rahasia

Iran mengklaim "balas dendam" sedang mengintai Amerika.

Esmail Qaani penerus Soleimani, memperingatkan bahwa balas dendam bisa datang dari mana saja, bahkan di jantung Amerika.

"Orang yang tinggal di AS juga bisa bereaksi terhadap kejahatan ini," kata Esmail Qaani.

Pada 30 Desember 2020, Amerika Serikat mengirim dua pembom B-52 ke Timur Tengah untuk menghalangi Iran.

Mohammad Javad Zarif, menteri luar negeri Iran, menuduh AS sengaja menyerang Iran secara agresif dan bahwa Teheran akan menanggapi dengan tegas.

Artikel ini telah tayang di Intisari-online.com dengan judul Belum Kering Luka Lama Akibat Dosa yang Dilakukan Amerika Ini, Iran Kembali Ungkit Rencana Balas Dendam, Akan Kejar Donald Trump Walaupun Ke Ujung Dunia

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved