Berita Aceh Timur
10 Sekolah di Aceh Timur Diliburkan karena Banjir, Berikut Rinciannya
Padahal semestinya mulai hari ini Senin (4/1/2021) mereka mulai proses belajar mengajar (PBM) tatap muka semester kedua tahun ajaran 2020-2021.
Penulis: Seni Hendri | Editor: Mursal Ismail
Padahal semestinya mulai hari ini Senin (4/1/2021) mereka mulai proses belajar mengajar (PBM) tatap muka semester kedua tahun ajaran 2020-2021.
Laporan Seni Hendri l Aceh Timur
SERAMBINEWS.COM, IDI - Sepuluh sekolah di Aceh Timur terdiri atas lima SD dan lima SMP di beberapa kecamatan dalam wilayah Aceh Timur harus diliburkan karena banjir.
Padahal semestinya mulai hari ini Senin (4/1/2021) mereka mulai proses belajar mengajar (PBM) tatap muka semester kedua tahun ajaran 2020-2021.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Aceh Timur, Saiful Basri SPd MPd, menyampaikan hal ini kepada Serambinews.com, Senin (4/1/2021).
"Ada 10 sekolah yang kita liburkan PBM-nya karena ruang tak bisa difungsikan lantaran terendam banjir.
Jika banjir sudah surut dan ruangan sudah dibersihkan, maka PBM akan kembali kita lanjutkan sesuai dengan protokol kesehatan," kata Saiful Basri.
Baca juga: Ibu Muda Meninggal Tergantung di Abdya, Anak Tanya Pada Ayah: Kemana Ibu?
Baca juga: Hari Pertama Pembelajaran Tatap Muka di Aceh Besar, Murid Diharuskan Bawa Jajanan Sendiri
Baca juga: Bencana Awal Tahun di Aceh Timur dan Langsa, Pemerintah Aceh Salurkan Bantuan
Saiful merincikan, 5 SMP yang diliburkan karena banjir, yakni SMPN 5 Pante Bidari, SMPN 2 Rantau Peureulak, SMPN 4 Rantau Peureulak, SMPN 5 Rantau Peureulak, dan SMPN 5 Birem Bayeun.
Sedangkan 5 SD yang diliburkan, yakni SDN Paya Bili I, SDN Paya Bili ll, SDN l Seumanah Jaya, SDN Paya Palas, dan SDN Tanjung Tani.
Sedangkan sekolah jenjang TK, PAUD tidak ada yang terendam banjir.
Di luar 10 sekolah ini, kata Saiful Basri, semua sekolah jenjang pendidikan TK/PAUD, SD, SMP, di bawah Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Aceh Timur sudah mulai PBM tatap muka.
Ya, mulai hari ini, Senin (4/1/2021, semua sekolah di Aceh Timur sudah mulai PBM tatap muka yang dibagi dua shift dan tetap mengikuti protokol kesehatan pencegahan Covid-19.
Saiful Basri menambahkan berhubung saat ini curah hujan tinggi dan rawan banjir, maka pihaknya mengimbau semua kepala sekolah, wali murid, dan orang tua agar senantiasa mengawasi anak-anak.
Ya, mengawasi anak-anak agar tak bermain banjir untuk menghindari korban jiwa.
Hal ini seperti dialami dua bocah perempuan yang meninggal tenggelam saat mandi di tambak dalam Kecamatan Sungai Raya, kemarin, Minggu (3/1/2021). (*)