Berita Banda Aceh
39.949 KK di Aceh Keluar dari Penerima PKH, Sudah Mampu dan Malu Ditempeli Stiker
Umumnya mereka sudah mampu dan malu karena setiap penerima bantuan ini di rumah mereka ditempeli stiker bertuliskan keluarga penerima PKH.
Penulis: Herianto | Editor: Mursal Ismail
Sementara itu, Kabid Sosial Dinsos Aceh, Bani, menambahkan penerima PKH terbanyak keluar dari penerima program ini, yaitu Aceh Utara 4.737 KK, Aceh Tengah 3.593 KK.
Kemudian Aceh Besar 2.959 KK dan Banda Aceh 830 KK.
Sedangkan daerah yang masyarakatanya paling banyak menerima bantuan PKH tahun 2020 lalu juga Aceh Utara 40.931 KK, disusul Bireuen 25.063 KK.
Kemudian Aceh Timur 22.125 KK, Aceh Besar 19.608 KK dan Kota Banda Aceh 3.347 KK.
Jumlah peserta penerima bantuan PKH, kata Bani, setiap tahapnya berubah-ubah. Tahapan masa periode penerimaan bantuan PKH tiga bulan.
Tahap I, dimulai bulan Januari – Maret. Tahap II April – Juni, tahap III Juli – September dan tahap IV, Oktober – Desember.
Perubahan jumlah peserta penerima PKH dalam setiap tahapnya, menurut laporan dari petugas sosial di Kabupaten/Kota, karena dalam setiap tahapan, ada saja peserta yang keluar dan masuk.
Adapun terkait penempelan stiker penerima PKH, kata Bani sebagai pendataan bahwa rumah yang bersangkutan benar sebagai KK penerima manfaat PKH.
"Sebagian masyarakat merasa malu rumahnya ditempel striker penerima manfaat program PKH.
Makanya setelah pendapatan ekonomi keluarganya sudah bisa memenuhi kebutuhan sehari-hari, mereka dengan penuh kesadaran dan keihklasan melepas kepesertaan peneriman manfaat bantuan PKH," kata Bani.
Bani menambahkan Dinas Sosial, semakin banyak masyarakat di Aceh yang menyatakan ke luar dari peserta penerima PKH, mengindikasikan sudah banyak masyarakat miskin di Aceh penghasilannya telah meningkat.
Kondisi ini menunjukkan bahwa jumlah penduduk miskin di Aceh sudah mulai menurun, berkat keberhasilan pelaksanaan berbagai program pemberdayan sosial - ekonomi oleh pemerintah pusat dan daerah.
“Tapi berapa besar jumlah dan persentase penurunannya, hanya BPS yang lebih mengetahuinya,” ujar Bani. (*)