Internasional
Patung Perunggu Jenderal Iran di Lebanon Memicu Kontroversi
Peresmian patung perunggu besar seorang komandan Iran yang dibunuh oleh AS di Beirut tahun lalu telah memicu kemarahan warga Lebanon.
SERAMBINEWS.COM, BEIRUT - Peresmian patung perunggu besar seorang komandan Iran yang dibunuh oleh AS di Beirut tahun lalu telah memicu kemarahan warga Lebanon.
manifestasi terbaru dari perpecahan yang berkembang antara pendukung dan penentang kelompok Hizbullah yang didukung Iran.
Patung perunggu Jenderal Qassem Soleimani didirikan pada Selasa (5/1/2021) di Kotamadya Ghobeiry.
Sebuah benteng Hizbullah dekat bandara Beirut untuk memperingati peran suportif jenderal yang terbunuh dalam perang Lebanon dengan Israel.
Dilansir AP, Soleimani, arsitek milisi proksi Iran di Timur Tengah, tewas dalam serangan pesawat tak berawak AS di dekat bandara Baghdad setahun lalu.
Banyak orang Lebanon, kebanyakan kritikus Hizbullah, turun ke media sosial untuk mengecam perayaan seorang pemimpin militer asing di ibu kota Lebanon.
Baca juga: Jet Tempur Israel Terbang Rendah di Lebanon, Warga Melihat Rudal di Langit
“Menempati Beirut,” tweet seorang Lebanon, Amin Abou Mansour, yang mempostingnya dengan hashtag #BeirutFree_IranOut.
Yang lain menyesali apa yang mereka gambarkan sebagai hegemoni budaya militan Hizbullah dan sekutunya, Iran.
Wael Attallah, seorang Lebanon berkebangsaan Kanada, men-tweet:
“Ini adalah agresi budaya yang diberlakukan di Lebanon."
"Ratusan ribu orang Lebanon saat ini merasa dilanggar dan tidak berdaya."
"Keputusasaan semakin meluas dari hari ke hari, sedikit demi sedikit."
Seorang tokoh media Lebanon mengatakan dia menerima ancaman pembunuhan setelah kritiknya di media sosial terhadap patung baru itu.
Kritik tersebut telah memicu reaksi balik dari para pendukung, yang memulai badai Twitter dengan tagar: # Soleimani-is-one-of-us.
Pembunuhan Soleimani dan seorang pemimpin milisi Irak tahun lalu di bandara Baghdad secara signifikan meningkatkan ketegangan di wilayah tersebut.
Baca juga: Lebanon Akan Audit Bank Sentral, Syarat Dapatkan Bantuan Internasional