Breaking News

Jokowi Disuntik Vaksin Corona Rabu 13 Januari 2021, Disiarkan Langsung Bisa Disaksikan Masyarakat

Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan menjadi orang pertama yang menerima vaksinasi atau disuntik vaksin Sinovac.

Editor: Faisal Zamzami
ANTARA FOTO/HO/KEMENLU
Presiden Joko Widodo bersiap menyampaikan pidato untuk ditayangkan dalam Sidang Majelis Umum ke-75 PBB secara virtual di Istana Bogor, Jawa Barat, Rabu (23/9/2020). Dalam pidatonya Presiden Joko Widodo mengajak pemimpin dunia untuk bersatu dan bekerja sama dalam menghadapi pandemi Covid-19.(ANTARA FOTO/HO/KEMENLU) 

Jokowi menyebutkan, dirinya ingin membuktikan keamanan vaksin Covid-19.

Oleh karena itu, sejak awal ia mengatakan bakal jadi orang Indonesia pertama yang divaksin.

Menurut Jokowi, keamanan vaksin dibuktikan dari proses uji klinis yang tidak hanya dilakukan sekali dua kali, tetapi berulang kali.

Dengan berjalannya program vaksinasi, Jokowi berharap situasi segera kembali normal.

 Namun demikian, ia menyebut bahwa butuh waktu yang tidak sebentar untuk menyuntik 70 persen atau 182 juta penduduk Indonesia.

"Kita akan kerja terus, kita berharap nanti kurang lebih selama satu tahun itu bisa kita selesaikan," katanya.

Selain kepada Presiden Jokowi, penyuntikan vaksin Sinovac ini akan dilakukan kepada beberapa tokoh masyarakat. 

Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) sebagai otoritas yang memiliki kewenangan izin edar atas keamanan vaksin Sinovac memberikan tanggapan atas rencana vaksinasi Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan vaksin Sinovac yang akan berlansung pada pekan depan.

Kepala BPOM Penny K. Lukito menyatakan BPOM saaat ini terus mengawal proses penyediaan vaksin Covid-19 produksi Sinovac (CoronaVac) yang rencananya akan mulai disuntikkan kepada masyarakat pada Januari 2021, dan akan rencananya disuntikkan pertama kali kepada Presiden Jokowi 13 Januari 2021 mendatang. 

Penny K. Lukito juga memastikan BPOM telah memantau mutu dan keamanan vaksin Sinovac atau CoronaVac yang akan disuntikkan kepada Presiden Jokowi tetap terjaga sejak kedatangan vaksin tersebut di Indonesia pada 6 Desember 2020 (tahap I) dan 31 Desember 2020 (tahap II). 

Kepastian mutu vaksin Sinovac atau CoronaVac yang akan disuntikkan kepada Presiden Jokowi ini dengan cara melakukan sampling dan pengujian vaksin. 

Pada proses penerimaan vaksin Sinovac di bandara, BPOM juga melakukan pengecekan kesesuaian dokumen serta kesesuaian suhu tempat penyimpanan vaksin Sinovac atau CoronaVac di dalam Envirotainer.

Persyaratan lainnya yang penting diperhatikan dalam memastikan kualitas vaksin Sinovac menurut BPOM adalah Lot Release. 

Sebagai catatan, Lot release merupakan persyaratan dari World Health Organization (WHO), berupa proses evaluasi yang dilakukan oleh Otoritas Obat setiap negara terhadap hasil uji dan/atau review dokumen mutu lot/batch suatu produk vaksin untuk menjamin mutu setiap lot/batch vaksin Sinovac tersebut. 

"BPOM telah menerbitkan sertifikat Lot Release terhadap 1,2 juta vaksin Sinovac atau CoronaVac yang datang pada tanggal 6 Desember 2020. Pengujian dalam rangka Lot Release ini dilakukan di Laboratorium Pusat Pengembangan Pengujian Obat dan Makanan Nasional," jelas Kepala BPOM Republik Indonesia, Penny K. Lukito dalam pernyataan tertulis (5/1).

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved