Luar Negeri

Kerusuhan Demo Amerika Serikat Tewaskan 1 Orang, Ramai Kecam Donald Trump Termasuk Barack Obama

Dalam beberapa kesempatan, Trump sudah menyerukan kepada pendukungnya untuk menyerbu Gedung Capitol guna menghentikan kemenangan Biden.

Editor: Faisal Zamzami
Kompas.com
Massa pendukung Donald Trump demo di gedung Capitol 

Dalam pernyataannya seperti dikutip CNN, Obama menekankan sejarah akan mencatat kerusuhan di ibu kota terjadi karena presiden 74 tahun tersebut.

"Dia terus-menerus memberikan kebohongan soal dicurangi di Pilpres AS, terus merendahkan, dan mempermalukan bangsa kita," tegasnya.

Presiden periode 2009 sampai 2017 itu mengatakan, dia akan sangat tertegun jika masih ada kaget dengan insiden di Washington.

Sebabnya selama empat tahun menjabat, suami Melania itu selalu menyebut kebohongan dan klaim yang tak disertai bukti.

Video Detik-detik Pedemo Pro-Trump Terobos Keamanan Gedung Parlemen AS

Kekerasan di dalam gedung Parlemen AS telah berubah mematikan pada Rabu (6/1/2021) malam, ketika para pejabat mengumumkan bahwa seorang wanita yang ditembak sebelumnya telah meninggal.

Setidaknya tiga lainnya terluka dan dibawa ke rumah sakit setelah perusuh, banyak yang mengibarkan bendera Trump dan mengenakan pakaian Trump, melanggar keamanan di Gedung Parlemen Capitol AS dan mengerumuni tempat itu.

Melansir USA Today pada Rabu (6/1/2021), pelanggaran keamanan tersebut memaksa ruang Senat dievakuasi dan penguncian terjadi selama 3,5 jam, sebelum pejabat menyatakan bahwa gedung tersebut aman.

FBI juga menyelidiki laporan dari dua perangkat peledak yang dicurigai, meskipun keduanya telah aman.

Rangkaian peristiwa ini mengganggu proses demokrasi yang seharusnya adalah acara seremonial dalam menghitung suara Electoral College yang disertifikasi negara.

Aksi protes tersebut adalah puncak dari kebencian selama berminggu-minggu yang dipicu oleh klaim palsu Presiden Donald Trump bahwa pemilu telah dicuri darinya.

Pelanggaran keamanan juga menimbulkan pertanyaan tentang bagaimana para demonstran berhasil memaksa masuk ke dalam Gedung Capitol.

Termasuk apakah ada cukup kehadiran penegak hukum, terutama ketika ancaman kekerasan yang muncul selama berhari-hari di media sosial seharusnya menjadi peringatan untuk mengibarkan bendera merah.

Rabu (6/1/2021) pagi, pengunjuk rasa memadati aula di dalam gedung Capitol dan memanjat kursi.

Beberapa berhasil masuk ke dalam ruang Senat, sedangkan yang lain duduk di dalam kantor anggota parlemen.

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved