Berita Aceh Utara
Ada Desa di Aceh Utara Dilaporkan Alihkan BLT Covid-19 untuk Proyek Fisik, Warga Protes
“Masyarakat tetap menolak dialihkan dana BLT ke proyek fisik, apalagi masyarakat baru saja dilanda bencana banjir."
Penulis: Jafaruddin | Editor: Nasir Nurdin
“Masyarakat tetap menolak dialihkan dana BLT ke proyek fisik, apalagi masyarakat baru saja dilanda bencana banjir."
Laporan Jafaruddin I Aceh Utara
SERAMBINEWS.COM, LHOKSUKON – Bantuan Langsung Tunai (BLT) tahap III (Oktober–Desember 2020) untuk masyarakat terdampak Covid-19 di Desa Buloh Lhoksukon Teungoh, Kecamatan Lhoksukon, Aceh Utara dialihkan ke proyek fisik.
Kebijakan itu memicu protes dari 65 kepala keluarga sebagai penerima bantuan tersebut.
Protes dilakukan secara langsung dalam dua kali rapat yang diadakan aparat desa di meunasah setempat, dihadiri unsur muspika.
Kendati masyarakat sudah memprotes dialihkan dana BLT ke proyek fisik, tapi aparat desa tidak menggubrisnya.
Baca juga: Aktivis Perempuan Aceh Utara-Lhokseumawe Diskusikan Kekerasan Seksual terhadap Perempuan dan Anak
Baca juga: Kesal Pacarnya Digoda, Seorang ABK Mengamuk dan Tikam Temannya di Laut, 1 Luka-luka, 5 Tenggelam
Warga juga sudah membuat petisi yang diteken sebagian besar masyarakat penerima BLT untuk memprotes pengalihan BLT tersebut.
Masyarakat juga mempedomani surat Bupati Aceh Utara H Muhammad Thaib Nomor 414.25/1399 Tanggal 6 Oktober 2020 berisikan penyaluran BLT Dana Desa sampai Desember 2020.
“Kami baru menerima BLT selama dua tahap. Tahap pertama kami terima Rp 1,8 juta untuk tiga bulan pertama, April-Juni. Kemudian tahap kedua, Juli-September Rp 900 ribu, karena tahap kedua per bulannya Rp 300 ribu,” kata dua pemuda Buloh Lhoksukon Teungoh, Ishak dibenarkan rekannya, Muhammad kepada Serambinews.com.
Baca juga: Paspor Terendam Saat Banjir Akhir 2020, Calon Jamaah Haji Aceh Utara Resah
Disebutkan, saat diadakan rapat pada 26 Oktober 2020 masyarakat sudah mulai mempertanyakan dana BLT tahap ketiga tersebut.
Namun, aparat desa menyebutkan akan dialihkan ke proyek fisik, sehingga rapat tidak menghasilkan kesimpulan.
Kemudian diadakan lagi rapat pada 29 dan 30 Desember 2020.
Baca juga: Pria Ini Bunuh Ibu Kandung Saat Makan Malam, Pelaku Menari di Dekat Jenazah Ibunya
“Masyarakat tetap menolak dialihkan dana BLT ke proyek fisik, apalagi masyarakat baru saja dilanda bencana banjir. Seharusnya dengan melihat kondisi masyarakat yang sedang musibah, aparat desa lebih peka dengan keluhan masyarakat, bukan malah sebaliknya,” tandas Ishak dan Muhammad.
Upaya Serambinews.com untuk mendapatkan konfirmasi dari pihak Desa Buloh Lhoksukon Teungoh terkait protes BLT dialihkan ke proyek fisik, hingga Kamis (7/1/2021) malam belum berhasil. (*)