Berita Aceh Utara

Aktivis Perempuan Aceh Utara-Lhokseumawe Diskusikan Kekerasan Seksual terhadap Perempuan dan Anak  

“Di tengah situasi pandemi Covid-19 ini, ternyata kasus kekerasan seksual terus meningkat, begitu juga KDRT," kata Eliyati, SPd.

Penulis: Jafaruddin | Editor: Nasir Nurdin
For Serambinews.com
Aktivis Perempuan Aceh Utara-Lhokseumawe plus mahasiswa diskusi santai di Pantai Lancok, Kecamatan Syamtalira Bayu, Aceh Utara mengangkat isu kekerasan seksual terhadap perempuan dan Anak. 

“Di tengah situasi pandemi Covid-19 ini, ternyata kasus kekerasan seksual terus meningkat, begitu juga KDRT," kata Eliyati, SPd.

Laporan Jafaruddin I Aceh Utara 

SERAMBINEWS.COM, LHOKSUKON -  Puluhan ibu-ibu yang tergabung dalam Gerakan Masyarakat Sipil Aceh Utara dan Lhokseumawe, beberapa hari lalu menggelar diskusi di Pantai Lancok, Kecamatan Syamtalira Bayu, Aceh Utara mengangkat isu kekerasan seksual terhadap perempuan dan anak.

Diskusi yang dilaksanakan dalam rangka Kampanye 16 Hari Antikekerasan Terhadap Perempuan (HAKTP) tersebut juga diikuti mahasiswa Program Studi Psikologi Universitas Malikussaleh (Unimal). Diskusi secara online (podcast) dipandu oleh mahasiswa. 

Diskusi ini diadakan sebagai upaya para aktivis untuk mendorong penghapusan kekerasan seksual terhadap perempuan dan anak. Apalagi kasus kekerasan seksual tersebut terus meningkat setiap tahunnya. 

Baca juga: Kesal Pacarnya Digoda, Seorang ABK Mengamuk dan Tikam Temannya di Laut, 1 Luka-luka, 5 Tenggelam

Sebelum diskusi, aktivis perempuan dari berbagai elemen sipil tersebut juga mengadakan donor darah di Lapangan Hiraq Lhokseumawe kerja sama dengan PMI Aceh Utara. Kegiatan ini diadakan untuk memaknai bahwa kesehatan adalah salah satu hak asasi manusia (HAM) yang harus terpenuhi.    

Kegiatan itu diadakan dengan swadaya dari para aktivis, berlangsung santai di pondok pinggir laut. Hadir sebagai narasumber, Rayana Iswani MPd, akademisi Kampus Kesehatan, Dr Syarifah Rahmah dosen IAIN Lhokseumawe, dan Maida Safrina SE penggiat sosial kemasyarakatan. 

Baca juga: Mantan Gubernur New Jersey Sebut Trump Mengkhianati Rakyat Amerika

“Di tengah situasi pandemi Covid-19 ini, ternyata kasus kekerasan seksual terus meningkat, begitu juga dengan kasus Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) justru di masa pandemi ini semakin meningkat tajam,” ujar Koordinator Kegiatan, Eliyati SPd, dalam siaran pers yang diterima Serambinews.com.

Baca juga: Paspor Terendam Saat Banjir Akhir 2020, Calon Jamaah Haji Aceh Utara Resah

Sementara aktivis perempuan lainnya, Farida Hanum SE, menyebutkan pihaknya mengajak semua elemen masyarakat untuk bersama menjaga diri dan anak-anak agar tindakan kekerasan terhadap perempuan dan anak dapat terminimalisir.

Dalam diskusi itu juga menghasilkan beberapa rekomendasi untuk disampaikan kepada pihak terkait. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved