Berita Lhokseumawe
Gawat! Ratusan Pengungsi Rohingya Menghilang dari Kamp BLK Lhokseumawe, Tersisa Puluhan Orang
Jumlah imigran Rohingya yang ditampung dari Kamp sementara gedung bekas Balai Latihan Kerja (BLK) Kandang, di Gampong Meunasah Mee, Kecamatan...
Penulis: Zaki Mubarak | Editor: Jalimin
Laporan Zaki Mubarak | Lhokseumawe
SERAMBINEWS.COM, LHOKSEUMAWE - Jumlah imigran Rohingya yang ditampung dari Kamp sementara gedung bekas Balai Latihan Kerja (BLK) Kandang, di Gampong Meunasah Mee, Kecamatan Muara Dua, Kota Lhokseumawe semakin berkurang sejak pengaman TNI Polri ditarik pada 4 Desember 2020 lalu.
Informasi yang dihimpun Serambinews.com pada Jumat (8/1/2021) sore, kamp bekas BLK tampak lebih sepi dari sebelumnya.
Sejumlah orang berpakaian bebas terlihat berada di pos depan kamp yang sebelumnya ditempat petugas TNI dan Polisi.
Beberapa ruang yang sebelumnya dihuni ratusan wanita Rohingya dan anak-anak terlihat bangunan tanpa penghuni.
Kondisi sama juga terlihat di ruangan besar untuk para pria. Tidak ada aktifitas sama sekali, kecuali beberapa pria Rohingya terlihat bebas keluar masuk kamp.
Baca juga: Sheikh Mansour Pemilik Man City Beli Trofi Piala FA Bersejarah Seharga Rp14,5 Miliar, Ini Alasannya
Baca juga: Tips Mudah Membuat Minuman Hangat, Pilihan Tepat Saat Musim Hujan
Baca juga: Raffi Ahmad Sudah Dihubungi Istana untuk Menerima Suntikan Vaksin Corona
Di lokasi sama tepatnya di depan gedung sedang dilakukan pembangunan 40 shelter, kabarnya bangunan itu untuk hunian sementara pengganti gudang yang saat ini didiami etnis minoritas Myanmar tersebut.
Kepala Dinas Sosial Kota Lhokseumawe Ridwan Jalil, yang sebelumnya sempat ditunjuk sebagai Ketua Satgas Penanganan Rohingya Lhokseumawe, saat dihubungi, Jumat (8/1/2020) mengaku sudah tahu kejadian tersebut.
Informasi terakhir yang diperoleh, sisa imigran Rohingya lebih kurang 100 orang dari 352 orang yang terdata oleh pihaknya.
“Kami tidak terlibat lagi dalam penanganan Rohingya, saat ini kita hanya sebatas memonitor saja. Saya sudah tahu kejadian ini, terakhir saya terima kabar tersisa 100 orang lagi. UNHCR harus tanggungjawab, karena membiarkan mereka meninggalkan kamp,” tegas Kepala Dinas Sosial Kota Lhokseumawe Ridwan Jalil, kepada Serambinews.com, Jumat (8/1/2020).
Kabar yang ia terima juga menyebutkan, banyak etnis Rohingya kabur masih berada di pemukiman warga, ada juga yang telah kabur ke luar daerah bahkan ke Malaysia, tanpa difasilitasi alias kabur secara liar.
Ia juga menilai petugas UNHCR tidak koperatif kepada otoritas setempat, sehingga pihaknya kesulitan mendapat data terkini kondisi Rohingya.
Malah pihaknya banyak mendapat informasi dair masyarakat sekitar dan media.
“Seharusnya UNHCR membantu kita memberikan semua informasi terkait penangan Rohingya, berapa jumlahnya, apa saja yang telah dilakukan, kemana saja mereka pergi,” ungkapnya lagi.
Menurut Ridwan, Pemko Lhokseumawe jauh-jauh hari sudah menyarankan UNHCR memfasilitasi etnis Rohinya untuk bertemu keluarga dan kerabatnya yang kabarnya ada di Malaysia, Medan bahkan ada yang di Kalimantan.
Baca juga: BPOM Tegaskan Kandungan Bahan Vaksin Sinovac Halal, MUI Tetapkan Vaksin Sinovac Halal dan Suci
Baca juga: Harimau Kembali Mangsa Lembu di Bahorok, Sudah Belasan Ternak Dimangsa, Warga Takut Minta Dievakuasi