Internasional

Perasaan Terluka, Kemarahan Trump Terus Berlanjut Kepada Wapres Mike Pence

Presiden AS Donald Trump tetap melanjutkan kemarahannya kepada Wakil Presiden Mike Pence. Dia merasa terluka seusai Pence mengesahkan kemenangan Joe B

Editor: M Nur Pakar
AFP/J. Scott Applewhite / POOL
Wakil Presiden Mike Pence dan Ketua DPR Nancy Pelosi memimpin sesi Bersama Kongres untuk mengesahkan hasil Electoral College 2020, sekaligus menetapkan Joe Biden sebagai Presiden AS ke-46 di Washington DC, Kamis (7/1/2021). 

Retorika pedas Trump, dan dengan hati-hati menghindari kemarahan presiden.

Baca juga: Washington Gelisah, Terbangun dari Mimpi Buruk, Ulah Trump Ciptakan Ketakutan

Dia telah mengambil beberapa proyek pemerintah yang paling bertekanan, termasuk memimpin tanggapannya terhadap virus Corona.

Dia telah mendukung Trump bahkan ketika presiden melontarkan tuduhan tidak berdasar tentang penipuan pemilih dan menolak mengakui kemenangan Joe Biden.

Dalam keadaan normal, prosedur penghitungan suara yang dimulai Rabu akan menjadi formalitas belaka.

Tetapi setelah kalah dari kasus pengadilan demi kasus pengadilan, dan tanpa pilihan lebih lanjut, Trump dan sekutunya memusatkan perhatian pada penghitungan kongres.

Itu menjadi kesempatan terakhir mereka untuk mencoba menantang hasil pemilu.

Dalam interpretasi undang-undang yang aneh, mereka berpendapat bahwa wakil presiden memiliki kekuatan untuk menolak suara Electoral College yang mendukung Biden.

Konstitusi menjelaskan bahwa hanya Kongres yang memiliki kekuasaan itu.

Upaya tersebut secara efektif mengubah Pence menjadi kambing hitam yang dapat disalahkan atas kerugian Trump jika wakil presiden menolak mengikuti rencana tersebut.

Trump dan pengacaranya menghabiskan berhari-hari terlibat dalam kampanye tekanan agresif untuk memaksa Pence tunduk pada keinginan mereka.

Ketika Pence, yang berkonsultasi dengan tim hukumnya sendiri, cendekiawan konstitusi dan anggota parlemen Senat, memberi tahu Trump tidak akan setuju dengan presiden.

Tidak lama kemudian, Trump naik ke panggung di depan ribuan pendukungnya pada rapat umum

"Hentikan Pencurian", di mana dia mendesak mereka untuk berbaris ke Capitol dan terus mengipasi harapan palsu bahwa Pence dapat mengubah hasilnya.

Baca juga: Boris Johnson Malu dengan Sikap Donald Trump, Serukan Pemberontakan di Capitol AS

"Jika Mike Pence melakukan hal yang benar, kami memenangkan pemilihan," tegas Trump.

Dia berulang kali kembali ke Pence sepanjang pidatonya ketika mencoba menekan wakil presiden untuk mengantre.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved