Pesawat Jatuh
Jenazah Korban Sriwijaya Air Mulai Diidentifikasi, Pengumpulan Data hingga Santunan untuk Keluarga
Sementara itu, proses identifikasi pun mulai dilakukan dengan mengumpulkan data antemortem dari keluarga krban.
Proses identifikasi
Hingga Minggu (10/1/2021) sore, Tim DVI telah menerima tujuh kantong jenazah dan 21 sampel DNA dari keluarga korban.
Dengan demikian, tim DVI akan memulai proses identifikasi pada Senin (11/1/2021).
Hal ini diungkapkan oleh Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas (Karopenmas Divhumas) Polri Brigjen Pol Rusdi Hartono.
Rusdi mengimbau keluarga korban yang memberikan data antemortem untuk segera menyerahkannya ke posko yang telah disediakan.
Guna melancarkan proses identifikasi, tim DVI membuka tiga buah posko antemortem di Tanjung Priok, Bandara Supadio Pontianak, dan di RS Polri Kramatjati.
Tim DVI juga mengerahkan 306 personel guna mengidentifikasi jenazah yang terdiri dari beberapa instansi, yakni Polri, TNI, Kementerian Kesehatan, dan Ikatan Dokter Ahli Forensik Indonesia.
Namun, bagi keluarga korban yang berada jauh dari posko-posko tersebut, mereka dapat mendatangi kepolisian terdekat.
Nantinya, pihak kepolisian akan menghubungi Tim DVI yang berada di RS Polri.
"Segera menghubungi kepolisian terdekat, kepolisian akan mengubungi tim DVI yang ada di Rumah Sakit Polri," kata Rusdi.
Menurut Heri, dalam proses antemortem, dibutuhkan sampel data, yakni data primer dan sekunder.
Data primer meliputi sidik jari, DNA, dan data pemeriksaan gigi.
"Apabila salah satu, atau dua-duanya, atau tiga-tiganya match (cocok), berarti dia akan teridentifikasi," ucap Heri.
ata kedua adalah data sekunder yang meliputi data medis dan properti korban.
"Kemudian (data) medis termasuk data-data yang lain, termasuk ada properti yang ada di situ misalnya dompet dan sebagainya," kata Heri.