Tanggul Jebol
Tanggul Rantaupakam belum Diperbaiki, Ancaman Banjir Kembali Intai Warga
Forkopimcam Bendahara sendiri sebelumnya secara swadaya telah berusaha mencegah meluasnya abrasi ini dengan menimbun tanah sebanyak 25 truk.
Penulis: Rahmad Wiguna | Editor: Ansari Hasyim
Laporan Rahmad Wiguna | Aceh Tamiang
SERAMBINEWS.COM, KUALASIMPANG – Tanggul sungai di Rantaupakam, Kecamatan Bendahara yang rusak sepanjang 25 meter akibat banjir pada Desember 2020 hingga kini belum diperbaiki.
Wacana perbaikan ini sebelumnya kuat beredar seiring silih bergantinya anggota DPRK Aceh Tamiang meninjau kerusakan tanggul itu.
Namun seiring waktu berjalan, kondisi tanggul yang berada di Kecamatan Bendahara itu belum juga membaik.
Bahkan potensi meluapnya air sungai sangat mungkin terjadi, mengingat curah hujan kembali meningkat dalam sepekan terakhir.
Kepala Pelaksana BPBD Aceh Tamiang Syahri mengungkapkan kendala perbaikan ini disebabkan usulan yanag diajukan ini dilakukan di ujung tahun 2020.
“Usulannya sudah di ujung anggaran, jadi terpaksa digeser untuk dikerjakan pada tahun ini,” kata Syahri, Senin (11/1/2021).
Baca juga: Nadya Mustika Rahayu Hamil, Rizki DAcademy Sibuk Bangun Yayasan Kemanusiaan
Baca juga: Yakinkan Masyarakat, Bupati Sarkawi Menjadi Penumpang Perdana Susi Air Banda Aceh - Rembele
Meski begitu, Syahri mengungkapkan perbaikan yang bersumber dari APBK Aceh Tamiang ini tidak permanen, melainkan hanya dilakukan penutupan pada lubang tanggul yang jebol menggunakan batang kelapa dan tanah.
Forkopimcam Bendahara sendiri sebelumnya secara swadaya telah berusaha mencegah meluasnya abrasi ini dengan menimbun tanah sebanyak 25 truk.
“Perlu diketahui, urusan sungai merupakan tanggung jawab Dinas Pengairan Aceh. Jadi perbaikan kita ini sifatnya hanya darurat,” kata Syahri.
Potensi banjir di kawasan ini diperparah dengan rusaknya sheet pile di tebing sungai itu. Sheet pile yang baru selesai dikerjakan setahun lalu itu patah di beberapa titik, sehingga berpotensi ambles ke sungai.(*)
