Internasional
Kelompok HAM Terkemuka Sebut Israel Sebagai Negara Apartheid
Sebuah kelompok hak asasi manusia (HAM) Israel terkemuka mulai menggambarkan Israel sebagai negara apartheid.
SERAMBINEWS.COM, JERUSALEM - Sebuah kelompok hak asasi manusia (HAM) Israel terkemuka mulai menggambarkan Israel sebagai negara apartheid.
Termasuk kontrolnya atas wilayah Palestina, menggunakan istilah eksplosif yang ditolak keras oleh para pemimpin negara dan pendukung mereka.
Dalam sebuah laporan yang dirilis Selasa (12/1/20210), B'Tselem mengatakan Palestina hidup di bawah berbagai bentuk kendali Israel di Tepi Barat yang diduduki.
Dilansir AP, Israel , memblokade Gaza, mencaplok Jerusalem timur dan dalam Israel sendiri.
Mereka memiliki hak yang lebih sedikit daripada orang Yahudi di seluruh wilayah antara Mediterania Laut sampai Sungai Jordan.
Baca juga: Jet Tempur dan Drone Israel Terbang Rendah di Beirut, Warga Lebanon Mulai Gelisah
"Salah satu poin penting dalam analisis kami, ini adalah wilayah geopolitik tunggal yang diperintah oleh satu pemerintah," kata Direktur B'Tselem Hagai El-Ad.
"Ini bukan demokrasi plus pendudukan," katanya.
"Ini apartheid antara sungai dan laut,” tambahnya.
Dilansir AP, sebuah organisasi Israel yang dihormati ini mengadopsi istilah yang telah lama dianggap tabu.
Bahkan oleh banyak kritikus Israel yang menunjukkan pergeseran yang lebih luas dalam debat.
Ketika pendudukan setengah abad atas tanah yang dimenangkan perang berlarut-larut dan harapan untuk solusi dua negara memudar.
Baca juga: Pengadilan Militer Israel Hukum Aktivis Palestina
Peter Beinart, seorang kritikus Yahudi-Amerika terkemuka di Israel, menyebabkan kehebohan serupa tahun lalu.
Ketika dia mendukung satu negara binasional dengan hak yang sama bagi orang Yahudi dan Palestina.
B'Tselem tidak mengambil posisi apakah harus ada satu atau dua negara bagian.
Israel telah lama menampilkan dirinya sebagai negara demokrasi yang berkembang.