Breaking News

Internasional

Kelompok HAM Terkemuka Sebut Israel Sebagai Negara Apartheid

Sebuah kelompok hak asasi manusia (HAM) Israel terkemuka mulai menggambarkan Israel sebagai negara apartheid.

Editor: M Nur Pakar
AP
Para imigran Ethiopia tiba di bandara Ben Gurion dekat Tel Aviv, Israel, Kamis (3/12/2020) dengan sambutan meriah yang dihadiri Perdana Menteri Benjamin Netanyahu. 

Da mana warga Palestina, yang merupakan 20% dari populasi 9,2 juta, memiliki hak yang sama.

Israel merebut Jerusalem timur, Tepi Barat dan Jalur Gaza dalam perang tahun 1967.

Tanah yang menampung hampir 5 juta warga Palestina dan yang diinginkan Palestina untuk sebuah negara masa depan.

Israel menarik pasukan dan pemukim dari Gaza pada 2005 tetapi memberlakukan blokade.

Ssetelah kelompok militan Hamas merebut kekuasaan di sana dua tahun kemudian.

Ia menganggap wilayah "sengketa" Tepi Barat yang nasibnya harus ditentukan dalam pembicaraan damai.

Baca juga: Jonathan Pollard Disambut Perdana Menteri Israel, Sempat Menjual Rahasia Militer AS ke Israel

Israel mencaplok Yerusalem timur pada tahun 1967 dalam sebuah tindakan yang tidak diakui secara internasional dan menganggap seluruh kota sebagai ibu kota terpadu.

Sebagian besar orang Palestina di Jerusalem Timur adalah "penduduk" Israel, tetapi bukan warga negara dengan hak suara penuh.(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved