Heboh, Beberapa Oknum Aparatur Desa di Aceh Tengah Diisukan Pakai Ijazah Palsu Paket C dan B
Informasi ini disampaikan Aktivis Gayo, Badri Linge. Menurut Badri, ijazah yang diduga palsu tersebut bersumber dari Dinas Pendidikan setempat.
Penulis: Budi Fatria | Editor: Said Kamaruzzaman
Laporan Budi Fatria | REDELONG
SERAMBINEWS.COM, REDELONG - Sebagian masyarakat yang konsen dengan dunia pendidikan heboh di Dataran Tinggi Gayo.
Pasalnya, saat ini berkembang isu bahwa ada ratusan ijazah palsu paket C dan B sudah beredar di Aceh Tengah dan Bener Meriah.
Parahnya lagi, ijazah palsu tersebut diduga digunakan oleh oknum aparatur desa untuk berbagai keperluan.
Informasi ini disampaikan Aktivis Gayo, Badri Linge. Menurut Badri, ijazah yang diduga palsu tersebut bersumber dari Dinas Pendidikan Kabupaten Bener Meriah.
“Dari beberapa fotokopi yang berhasil kita himpun, semuanya adalah ijazah paket C dan paket B yang kami curigai palsu,” ungkapnya kepada Serambinews.com, Rabu (13/1/2021).
Baca juga: Viral Kisah Pilu Nenek Siti Hawa Ditipu Uang Palsu, Tak Kuasa Menahan Air Mata, Begini Kejadiannya
Baca juga: Fakta Petani Palsukan Cabai Rawit Hijau Dicat Merah, Gunakan Cat Semprot, Capai Rp 60.000 per Kg
Baca juga: 5 Kasus Menonjol di Wilkum Polres Langsa Selama 2020, Mulai Peredaran Uang Palsu hingga Pemerkosaan
Ia menyimpulkan ijazah tersebut palsu setelah membandingkan nomor induk dan nomor peserta ujian tidak sesuai dengan data peserta ujian paket C atau paket B pada tahun dikeluarkannya ijazah tersebut.
“Nama pada ijazah tersebut berbeda dengan nama pemilik nomor induk dan nomor ujian peserta paket C dan paket B pada tahun dikeluarkannya ijazah tersebut. Modus operandinya ialah menukar data diri pada ijazah tersebut,” sebutnya.
Berdasarkan temuannya itu, diduga puluhan ijazah palsu tersebut digunakan oleh sejumlah perangkat desa di Aceh Tengah. Bisa jadi pula ada di Bener Meriah.
"Dari informasi terakhir yang kami terima, puluhan ijazah yang diduga palsu tersebut telah digunakan oleh sejumlah perangkat desa di Kabupaten Aceh Tengah sebagai syarat administratif mereka menduduki jabatannya di desa,” terangnya.
Sementara itu, Ketua Umum Himpunan Pemuda Mahasiswa Pelajar Bener Meriah (HPBM) Banda Aceh, Riga Wantona juga ikut mengkritisi terkait dugaan penggunaan ijazah palsu oleh sejumlah pejabat desa.
“Kalau benar seperti itu, tindakan pemalsuan ijazah tersebut adalah penghinaan bagi dunia pendidikan. Banyak orang tua menghabiskan banyak uang untuk menyekolahkan anaknya bertahun-tahun. Sangat disayangkan malah ada oknum yang menjajakan ijazah palsu,” ungkapnya.
Baca juga: VIRAL Penghulu Cek Cincin Nikah Pakai Kaca Pembesar, Disebut Banyak Kejadian Cincin Emas Palsu
Baca juga: Kabar tak Sedap Warnai Kematian Maradona, Perawat Rumah Sakit Mengaku Dipaksa Beri Keterangan Palsu
Baca juga: Ternyata, Ada Anak Gajah Dalam Perut Gajah Betina Mati di Bener Meriah, Hasil Otopsi BKSDA Aceh
Riga Wantona berharap agar kasus ini segera diusut. Dinas Pendidikan Bener Meriah diharapkan proaktif melaporkannya ke polisi. "Dalam kasus ini Dinas Pendidikan Bener Meriah dicatut namanya, seharusnya mereka segera berkoordinasi dengan pihak penegak hukum. Minimal membuat laporan tertulis,” ujarnya.
Tarkait hal tersebut, Serambinews.com berusaha melakukan konfirmasi dengan Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Bener Meriah, Sukur SPd MPd melalui sambungan telepon maupun melaui pesan WhatsApp, Rabu (13/1/2021).
Pesan yang Serambi kirimkan ke WhatsApp Kadis Pendidikan Bener Meriah itu telah dilihat oleh yang bersangkutan, yang dibuktikan dengan conteng biru. Namun, hingga berita ini diturunkan, Sukur tidak memberikan jawaban apa pun.
Namun berdasarkan keterangan yang dimuat di beberapa media online, Rabu (13/1/2021), Sukur mengakui bahwa dirinya sempat menerima laporan kehilangan blangko ijazah paket C dan B di dinas tersebut.(*)