Tanah Bergerak di Aceh Besar
Tim Prodi Teknik Geologi USK akan Selidiki Fenomena Tanah Bergerak di Kuta Cot Glie Aceh Besar
Tim Prodi Geologi Universitas Syiah Kuala akan berkunjung ke lokasi tanah bergerak di Gampong Lamkleng, Kecamatan Kuta Cot Glie, Aceh Besar.
Penulis: Yarmen Dinamika | Editor: Safriadi Syahbuddin
"Tim sudah turun ke lapangan dan sudah melaporkan fenomena itu ke pimpinan. Selanjutnya BPBD Aceh Besar akan berkoordinasi dengan instansi terkait," kata Ikbal.
Fenomena Tanah Bergerak
Fenomena tanah bergerak atau likuifaksi sempat menggemparkan Indonesia pascagempa di Palu pada 201.
Seperti diketahui, akibat gempa berkekuatan 7,7 SR dan tsunami di Palu dan Donggala Sulawesi Tengah, ratusan orang meninggal dunia.
Selain menimbulkan korban jiwa yang tak sedikit, rusaknya ribuan rumah warga, gempa juga memunculkan fenomena lumpur dan tanah bergerak.
Ini terjadi di Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, dekat perbatasan Palu.
Hal ini terungkap lewat postingan video almarhum Sutopo Purwo Nugroho saat ia menjabat Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, di akun twitter-nya, @Sutopo_PN pada Minggu, (29/9/218).
"Munculnya lumpur dari permukaan tanah yang menyebabkan amblasnya bangunan dan pohon di Kabupaten Sigi dekat perbatasan Palu akibat gempa 7,4 SR adalah fenomena likuifaksi (liquefaction) Likuifaksi adalah tanah berubah menjadi lumpur seperti cairan dan kehilangan kekuatan," tulis Sutopo.
Munculnya lumpur dari permukaan tanah yang menyebabkan amblasnya bangunan dan pohon di Kabupaten Sigi dekat perbatasan Palu akibat gempa 7,4 SR adalah fenomena likuifaksi (liquefaction) Likuifaksi adalah tanah berubah menjadi lumpur seperti cairan dan kehilangan kekuatan.
Mengutip laman Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) sejalan dengan penjelasan Sutopo, likuifaksi adalah proses yang membuat tanah kehilangan kekuatan dengan cepat.
Daya dukung tanah juga menurun, akibat gempa maupun guncangan lainnya.
Pada video tersebut tampak, tanah yang telah menjadi lumpur bergerak menyeret benda-benda di atasnya.
Pohon, rumah, bahkan tiang listrik pun terbawa oleh tanah yang bergerak.
Diketahui, fenomena likuifaksi juga sempat terjadi di Yogyakarta pada Mei 2006 lalu akibat gempa, termasuk di daerah Pleret, Bantul.
Efek yang dapat ditimbulkan dari adanya fenomena ini adalah menurunnya permukaan tanah di tempat yang terjadi likuifikasi.
Permukaan tanah bisa menjadi dekat atau malah berada di bawah muka air tanah.(*)