Internasional

Tim WHO Tiba di Wuhan, Untuk Menyelidiki Sumber Asli Virus Corona

Tim peneliti dari WHO tiba di China pada Kamis (14/1/2021). China merupakan tempat pandemi virus Corona pertama kali terdeteksi di Kota Wuhan China.

Editor: M Nur Pakar
AP
Tim WHO tiba di Kota Wuhan, China untuk menyelidiki asal-usul virus Corona. 

Tim tersebut termasuk ahli virus dan lainnya dari Amerika Serikat, Australia, Jerman, Jepang, Inggris, Rusia, Belanda, Qatar dan Vietnam.

Seorang juru bicara pemerintah mengatakan akan bertukar pandangan dengan para ilmuwan China.

Baca juga: Lebanon Lockdown Selama 11 Hari, Rumah Sakit Penuh Sesak Pasien Virus Corona

Tetapi tidak memberikan indikasi apakah mereka akan diizinkan untuk mengumpulkan bukti.

China menolak tuntutan untuk penyelidikan internasional.

Setelah pemerintahan Trump menyalahkan Beijing atas penyebaran virus.

Menjerumuskan ekonomi global ke dalam kemerosotan terdalam sejak 1930-an.

Setelah Australia meminta penyelidikan independen pada April 2021, Beijing membalas dengan memblokir impor daging sapi, anggur, dan barang-barang Australia lainnya.

Salah satu kemungkinan adalah pemburu satwa liar mungkin telah menularkan virus kepada pedagang yang membawanya ke Wuhan.

Salah satu anggota tim WHO, ahli zoologi Peter Daszak dari kelompok AS, EcoHealth Alliance, mengatakan kepada The Associated Press pada November 2020.

Satu kunjungan ilmuwan tidak mungkin memastikan asal-usul virus untuk menentukan reservoir hewan wabah.

Biasanya merupakan upaya yang melelahkan, membutuhkan penelitian bertahun-tahun termasuk mengambil sampel hewan, analisis genetik dan studi epidemiologi.

“Pemerintah harus sangat transparan dan kolaboratif,” kata Shin-Ru Shih, Direktur Pusat Penelitian Infeksi Virus di Universitas Chang Gung Taiwan.

Pemerintah China telah mencoba menimbulkan kebingungan tentang asal-usul virus.

Juga mempromosikan teori, dengan sedikit bukti, bahwa wabah mungkin dimulai dengan impor makanan laut tercemar, sebuah gagasan yang ditolak oleh ilmuwan dan lembaga internasional.

"WHO perlu melakukan penyelidikan serupa di tempat lain," kata seorang pejabat Komisi Kesehatan Nasional, Mi Feng.

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved