Internasional

Arab Saudi Nilai Iran Sebagai Musuh Utama, Telah Menyebarkan Malapetaka di Timur Tengah

Kerajaan Arab Saudi sudah menjadikan Iran sebagai musuh utama, degan tuduhan meyebarkan malapetaka dan kehancuran di Timur Tengah.

Editor: M Nur Pakar
Foto: Saudi Press Agency
Menteri Luar Negeri Arab Saudi Pangeran Faisal bin Farhan mengadakan konferensi pers bersama dengan mitranya dari Rusia, Sergey Lavrov, di Moskow selama kunjungan resmi ke Rusia pada 14 Januari 2021. 

Teheran ingin ini membantu reintegrasi dengan dunia saat keadaan normal, tambahnya.

“Namun, komunitas global dan pemerintahan AS berikutnya akan dipaksa untuk berurusan dengan Iran dengan hati-hati, jika tidak tegas, karena Iran mendapatkan keuntungan dari peluang sebelumnya,” katanya.

Kekhawatiran Israel tentang Iran mungkin menyebabkan pemerintahan Biden lebih memperhatikan aktivitas Teheran di wilayah tersebut.

"Pemerintahan baru tidak akan seperti pemerintahan Trump yang menarik diri dari kesepakatan nuklir dan menerapkan kembali sanksi keras terhadap Teheran," kata Al-Shehri.

"Namun, itu tidak akan seperti pemerintahan Obama," tambahnya.

Ada banyak hambatan bagi upaya Iran untuk terlibat kembali dengan dunia, katanya.

Termasuk penunjukan AS terhadap Houthi di Yaman sebagai organisasi teroris dan tuduhan tentang hubungan Iran dengan Al-Qaeda.

Baca juga: Surat Kabar Kelahiran Donald Trump Laporkan, Ratu Pria Dimakzulkan

“Faktor-faktor ini akan menyulitkan pemerintah AS untuk menghadapi Iran sebagai negara normal,” kata Al-Shehri.

Dia juga mencatat AS menyadari pentingnya menjaga hubungan strategisnya dengan Arab Saudi dan sekutu tradisional lainnya di kawasan itu.

Khususnya dalam menghadapi pengaruh China dan Rusia yang makin meluas di Timur Tengah.(*)

Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved