Internasional
Gedung Putih: Donald Trump Mulai Berkemas
Presiden AS Donald Trump mulai berkemas meninggalkan Gedung Putih pada Kamis (14/1/2021).
SERAMBINEWS.COM, WASHINGTON - Presiden AS Donald Trump mulai berkemas meninggalkan Gedung Putih pada Kamis (14/1/2021).
Hanya satu hari setelah Presiden Trump dimakzulkan untuk kedua kalinya.
Termasuk tidak sampai satu minggu lagi pelantikan Presiden terpilih Joe Biden.
Tetapi, Gedung Putih mulai membersihkan mejanya pada Kamis (14/1/2021).
Sedangkan 20.000 pasukan Garda Nasional telah turun ke Washington untuk melindungi ibu kota dari protes pro-Trump.
Diperkirakan dalam beberapa hari mendatang akan membanjiri Washington DC untuk memprotes pelantikan Joe Biden.
Baca juga: Surat Kabar Kelahiran Donald Trump Laporkan, Ratu Pria Dimakzulkan
Tetapi, staf Gedung Putih terlihat mulai memindahkan patung Presiden Abraham Lincoln dari Sayap Barat.
Staf tidak segera mengklarifikasi apakah patung itu milik koleksi permanen Gedung Putih, atau kemana tujuannya.
Karyawan West Wing lainnya terlihat membawa barang pribadi dari kantor.
Asisten Presiden Peter Navarro juga terlihat membawa foto berbingkai dari Gedung Putih pada Rabu (13/1/2021).
Meskipun dia bersikeras bahwa Trump telah memenangkan pemilihan.
"Partai Demokrat melakukan kekerasan terhadap negara ini dengan menyerang seorang presiden yang saya yakini terpilih secara resmi pada 3 November," kata Navarra.
Baca juga: Donald Trump Marah Besar, Saat Menyaksikan Proses Pemakzulan Dirinya di DPR AS
Hal itu disampaikannya dalam wawancara Kamis (14/1/2021) dengan pembawa acara Fox Business, Maria Bartiromo.
Trump sendiri belum mengakui Biden memenangkan pemilihan.
Walaupun, dia telah meminta para pendukungnya untuk menahan diri dari kekerasan.
Biro Investigasi Federal (FBI) dan Departemen Kehakiman telah mengeluarkan peringatan tentang
protes bersenjata pendukung Trump menjelang pelantikan Biden pada 20 Januari 2021.
Dengan hanya enam hari tersisa sampai Trump diharapkan untuk menyerahkan kunci Gedung Putih kepada Biden, dia tidak berencana menghadiri pelantikan Biden.
Namun tradisi transfer kekuasaan yang mulus telah dihancurkan oleh anggota Kongres dari Partai Republik.
Parta pendukung Trump ini memilih menggugat sertifikasi suara dari Electoral College.
Baca juga: Senator Partai Republik Pendukung Trump Sebut Pemakzulan Dapat Picu Kekerasan Lagi
Dengan puncaknya, kerusuhan yang diprakarsai oleh pendukung Trump yang berharap untuk membatalkan hasil pemilu, sehingga tradisi lain telah jatuh di pinggir jalan.
Pentagon tidak akan menjadi tuan rumah untuk penghormatan perpisahan kepada Trump.
Seperti yang biasa dilakukan oleh seorang panglima tertinggi yang akan keluar, Defense One melaporkan Kamis (14/1/2021).(*)