Internasional
Biden Tunggu Rekom Penasihat Intelijen, Apakah Akan Berbagi Informasi Rahasia dengan Donald Trump?
Presiden terpilih AS Joe Biden akan menunggu rekomendasi dari penasihat intelijennya.
SERAMBINEWS.COM, WASHINGTON - Presiden terpilih AS Joe Biden akan menunggu rekomendasi dari penasihat intelijennya.
Hal itu tentang berbagi informasi rahasia dengan Presiden Donald Trump setelah presiden Partai Republik itu meninggalkan Gedung Putih, kata ajudan utama Biden pada Minggu (17/1/2021).
Ron Klain, Kepala Staf Gedung Putih yang akan datang, membuat komentar itu setelah mantan wakil direktur utama intelijen nasional, Sue Gordon menulis sebuah opini.
Gorden menentang berbagi informasi rahasia dengan Trump begitu dia meninggalkan kursi kepresidenan.
"Dengan tindakan sederhana ini - yang semata-mata merupakan hak prerogatif presiden baru, Joe Biden dapat mengurangi satu aspek," jelas Gordon.
Baca juga: Joe Biden Segera Bebaskan 11 Juta Imigran, Para Pendukung Sangat Terkejut
"Khususnyanya potensi risiko keamanan nasional yang ditimbulkan oleh Donald Trump seusai jadi warga biasa," tambahnya..
Dia menulis dalam artikel Washington Post yang berjudul "Mantan presiden Trump menang ' t 'perlu tahu.' Potong kecerdasannya. "
Ditanya tentang rekomendasi Gordon, Klain mengatakan kepada program "State of the Union" CNN bahwa Biden ingin mendengar dari profesional intelijennya sendiri.
Sebelum membuat keputusan apapun tentang hal tersebut.
"Kami pasti akan mencari rekomendasi dari para profesional intelijen di pemerintahan Biden ... dan kami akan menindaklanjuti rekomendasi itu," katanya.
Baca juga: Trump Berencana Terbang dari Gedung Putih ke Mar-a-Lago Saat Pelantikan Joe Biden, Tetangga Menolak
Diansir Reuters, Senin (18/1/2021), Gordon, yang mengundurkan diri pada 2019, mengatakan mantan presiden manapun adalah target intelijen asing.
Tetapi Trump mungkin sangat rentan terhadap aktor jahat dengan niat buruk.
Dia mengutip, antara lain kepentingan bisnis Trump di luar negeri.
"Tidak jelas apakah dia memahami keahlian yang dia peroleh, informasi yang dia peroleh harus dilindungi dari pengungkapan, atau maksud dan kemampuan musuh," tambahnya.
Baca juga: Fakta-fakta Jelang Pelantikan Presiden AS Joe Biden: Diramaikan Bintang Ternama, Perayaan 5 Hari
Ketua Komite Intelijen DPR Adam Schiff lebih blak-blakan, mengatakan dalam program "Face The Nation" CBS.
"Saya tidak berpikir dia bisa dipercaya dengan itu," katanya.
Dia mendukung pernyataan Gordon, Biden tidak perlu berbagi informasi rahasia dengan Donald Trump seusai menjadi warga negara biasa.(*)