Sejarah KMP Gurita

Kisah Ucok Sibreh yang Selamat dari Tenggelamnya KMP Gurita di Teluk Sabang Setelah Terkatung 17 Jam

Hari itu, Jumat 19 Januari 1996, Ucok Sibreh dan teman sebayanya Indra, berencana pergi ke Kota Sabang untuk melakukan suatu urusan sekalian liburan.

Penulis: Agus Ramadhan | Editor: Muhammad Hadi
Kloase SERAMBINEWS.COM
Kisah Muhibuddin Ibrahim 'Ucok Sibreh' yang selamat dari tenggelamnya KMP Gurita di Perairan Teluk Sabang pada Jumat, 19 Januari 1996. 

KMP Gurita sejatinya hanya mampu menampung 210 penumpang.

Berdasarkan data yang dihimpun Serambinews.com dari berbagai sumber, dari total 378 penumpang, 282 orang di antaranya warga Sabang, 200-an warga luar Sabang, serta 16 warga negara asing.

Pada Saat itu, banyak penumpang yang naik keatas kapal tidak terdaftar dalam manifest alias ilegal.

KMP Gurita juga dipaksakan mengangkut barang yang jumlahnya mencapai 50 ton, seperti 10 ton semen, 8 ton bahan bakar, dan 15 ton tiang beton listrik.

Baca juga: FOTO - Petugas KNKT Periksa Temuan Turbin dan Serpihan Pesawat Sriwijaya Air SJ 182

Baca juga: FOTO - Hari Ke-6 Pencarian Korban Sriwijaya Air SJ 182, Cockpit Voice Recorder (CVR) Belum Ditemukan

Ditambah lagi dengan bahan sandang-pangan kebutuhan masyarakat Sabang serta 12 kendaraan roda empat dan 16 roda dua.

Muatan sesak sebenarnya sudah lazim terjadi dalam kapal yang memiliki panjang 32,45 meter, lebar 7,82 meter, dan tinggi 2,54 meter ini.

Yang menjadi pembeda hari itu, kebanyakan penumpang adalah warga Sabang yang kembali.

Mereka pulang kampung untuk menyambut hari meugang dan puasa pertama yang jatuh pada 22 Januari 1996.

Baca juga: Kisah Korban Gempa, Kabari Orang Tua Selamat, Tapi Meninggal Ketika Ambil HP Saat Gempa Susulan

Baca juga: Di Hadapan Ulama Aceh, Gubernur Kembali Nyatakan Vaksin Covid-19 Sinovac Halal dan Aman

KMP Gurita diketahui tenggelam di antara 5-6 mil laut dari Perairan Teluk Balohan, Sabang.

Dari total 378 penumpang, 40 orang dinyatakan selamat, 54 orang ditemukan meninggal, dan 284 orang dinyatakan hilang bersama-sama dengan KMP Gurita.

25 tahun berlalu, bangkai kapal yang berada didasar laut Teluk Balohan Sabang itu tak berhasil diangkat dari dasar laut. (Serambinews.com/Agus Ramadhan)

Baca Juga Lainnya:

Baca juga: Sempat Viral Transgender Suami Dihamili Istri, Kini Sudah Lahiran Tapi Bingung Tak Bisa Menyusui

Baca juga: Wafat Para Ulama Sebagai Tanda Kiamat Sudah Semakin Dekat ? Berikut Penjelasan Ustadz Abdul Somad

Baca juga: Argentina Diguncang Gempa Dangkal 6,4 SR, Ada Lima Kali Gempa Susulan yang Terjadi

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved