Berita Pidie Jaya

Penanganan Kebakaran di Bandar Baru Sering Tak Maksimal, Begini Harapan Masyarakat

Penanganan peristiwa kebakaran kerap tidak maksimal akibat terbatasnya armada pemadam kebakaran.

Penulis: Idris Ismail | Editor: Taufik Hidayat
Foto Kiriman T Guntara
Kondisi Pos Armada Pemadam Kebakaran (Damkar) di Pos Lueng Putu, Kecamatan Bandar Baru, Pidie Jaya dengan kondisi hanya satu unit Damkar, Selasa (19/1/2021). 

Laporan Idris Ismail | Pidie Jaya

SERAMBINEWS.COM, MEUREUDU - Dampak  kerap terjadi musibah kebakaran pemukiman warga Kecamatan Bandar Baru, Pidie Jaya,  tidak tertangani secara maksimal akibat minimnya mobil operasional Damkar pihak warga Kecamatan Bandar Baru, Pidie Jaya (Pijay) mengharapkan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) setempat untuk mengupayakan penambahan Armada Pemadam Kebakaran (Damkar) pada Pos Lueng Putu.

"Kami selaku warga di Kecamatan Bandar Baru sangat berharap pemerintah serta dewan (DPRK) untuk dapat mengupayakan penambahan unit Damkar di Pos Lueng Putu, sebab selama ini setiap kejadian musibah kebakaran penanganannya kerap tidak maksimal akibat terbatasnya unit Damkar yang dimiliki sehingga melahirkan dampak kalah cepat dengan penjinakan api," sebut keuchik Gampong Siren Bandar Baru, Tgk Armasyah Putra (46) kepada Serambinews.com, Selasa (19/1/2021). 

Sebagaimana diketahui kecamatan paling barat di Pijay, Bandar Baru memiliki wilayah yang jauh lebih besar dari tujuh kecamatan lainnya di Pijay yaitu dengan memiliki 43 gampong. Setiap terjadi bencana kebakaran sebagaimana dalam catatan dari dua tahun terakhir seperti di Gampong Pulo Peub , Daboh, Keudee, Langgien, Pulo Peub dan terakhir Gampong Siren kerap berakhir dengan kondisi menyedihkan.

Seluruh isi rumah kerap tak bersisa. Malahan setiap kejadian bencana ini musti dibantu oleh dua unit Damkar kabupaten induk, Pidie yang ada di Pos Beureuneun.

"Ini menjadi kajian dan masukan bersama agar pemerintah patut menyahuti aspirasi warga atas kebutuhan mendesak untuk dapat menambah unit mobil Damkar demi penyelamatan harta dan kediaman masyarakat,"jelasnya. 

Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK) Pijay, T Guntara SE kepada Serambinews.com, Selasa (19/1/2021) mengatakan, belajar dari sejumlah petaka musibah kebakaran di Bandar Baru dalam satu tahun terakhir yang telah banyak meluluhlantakkan pemukiman warga dengan tanpa penanganan secara sempurna dikarenakan mobil operasional Damkar yang sangat terbatas.

"Kami berharap Pemkab musti tanggap dalam menyiapkan mobil damkar lewat dana APBK mauoun DOKA yang handal dalam menyikapi musibah kebakaran yang kerap terjadi di Bandar Baru mulai kebakaran rumah toko hingga rumah rakyat,"jelasnya.

Selain itu juga pemerintah juga patut menyiapkan tenaga operasional Damkar  yang mumpuni dan sigap menjalani tugas bukan seperti saat ini yang tak becus bertugas.

 Buktinya saat kebakaran di Gampong Siren pekan lalu, justru petugas tak berada di tempat. "Ini miris dan Pemerintah musti menyiapakan petugas siaga,"ujarnya. 

Sekretaris Daerah (Sekda) Pijay, Ir Jailani Beuramat kepada Serambinews.com, Selasa (19/1/2021) mengatakan, menyahuti menjadi pertimbangan utama guna menyahuti keluhan masyarakat tersebut pihaknya akan melakukan upaya lewat dana APBK dalam penambahan unit Damkar pada Pos Lueng Putu.

"Jika memang mendesak kami upayakan lewat usulan dana Refucusing tahun ini,"ungkapnya.(*)

Baca juga: Bripka Yudi, Anggota Polisi yang Meninggal Kecelakaan, Tinggalkan Istri & Dua Anak yang Masih Kecil

Baca juga: Kakek 85 Tahun Digugat Anak Kandung Rp 3 Miliar, Harus Dipapah saat Datang ke Pengadilan

Baca juga: Satu DPO Tertangkap, Lima Buronan Masih Diburu, Ini Identitasnya

Baca juga: Pilkada Serentak 2020  Ukir Sejarah sebagai Pesta Demokrasi yang Aman di Masa Pandemi

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved