Tarif Sejumlah Jalan Tol di Pulau Jawa Naik, Pengusaha Logistik: Tarif Sebelumnya Saja Sudah Berat
Sejumlah ruas tol mengalami kenaikan tarif, setidaknya ada 9 jalan tol yang tarifnya naik di Pulau Jawa
SERAMBINEWS.COM - Tarif sejumlah jalan tol di Pulau Jawa mengalami kenaikan di tengah pandemi covid-19 dan perekonomian yang tak menentu.
Kondisi ini cukup memberatkan pengusaha logistik yang selama ini truk pengangkutan melalui jalan tol, dan jalan alternatif lainnya.
Sejumlah ruas tol mengalami kenaikan tarif, setidaknya ada 9 jalan tol yang tarifnya naik di Pulau Jawa.
Meliputi, Jakarta Outer Ring Road/JORR (E1, E2, E3, W2U dan Pondok Aren-Bintaro Viaduct-Ulujami), Cikampek-Padalarang, Padalarang-Cileunyi, Semarang Seksi A,B,C, Palimanan-Kanci, Kanci-Pejagan, Pejagan-Pemalang, dan Surabaya-Gempol.
Menanggapi hal tersebut, Ketua umum Asosiasi Logistik Indonesia (ALI) Zaldy Masita mengatakan, kenaikan tarif di sejumlah rus tol Trans Jawa akan semakin memberatkan ongkos operasional kendaraan logistik dan membuat truk logistik menghindari jalur tol.
Baca juga: Harga Emas Naik Pada Hari Ini Selasa (19/1/2021), Berikut Rincian Lengkapnya
Menurutnya, sebelum tarifnya naik saja sudah banyak yang merasakan keberatan dengan tarif tol untuk angkutan logistik sehingga banyak yang melewati gerbang non tol.
"Seharusnya pemerintah belum menaikkan tarif tol Trans Jawa, karena masih relatif baru digunakan dan sedang dalam masa pandemi yang berdampak pada ekonomi," ujar Zaldy kepada kontan.co.id, Senin (18/1/2021).
Sementara itu, untuk tol Japek dan JORR menurut Zaldy, selalu dihadapkan permasalahan klasik, yaitu kemacetan yang belum terpecahkan.
Ia menyebut, seharusnya kalau pun tarifnya naik adalah untuk tarif kendaraan penumpang bukan truk.
Karena tol Japek dan JORR diperuntukkan untuk akses logistik/truk supaya tidak masuk ke dalam kota.
Baca juga: Bos Amazon Ambil Alih Posisi Orang Terkaya di Dunia dari Bos Tesla, Ini Pemicu Lonjakan Kekayaan
Zaldy mengaku, selama ini biaya transportasi ke Jawa memang ada dua tarif untuk konsumen, melalui tol ataupun tidak.
"Karena biaya tol Trans Jawa hampir 30% dari biaya angkutan. sudah pasti lewat tol akan lebih cepat satu hari," katanya.
Kendati demikian, banyak konsumen yang juga masih memilih non-tol kendati memakan waktu lebih lama.
Baca juga: Masya Allah, Minta Izin ke Ibunya untuk Masuk Islam, Bocah 9 Tahun Ini Akhrinya Mengucap Syahadat
"Pilihannya kembali ke konsumen, apakah mau bayar tol atau tidak, kalau tidak ya lewat non tol dan lebih lama memakan waktu satu sampai dua hari. Jadi kembali lagi kepada konsumen," imbuh Zaldy.