Berita Aceh Besar
Tanah Bergerak di Lamkleng Semakin Aktif, Pohon Bertumbangan hingga Kuburan Rusak
Kuburan tua di Desa Lamkleng turut terkena imbas dari tanah bergerak ini. Banyak kuburan rusak akibat tanah bergerak ini.
Penulis: Firdha Ustin | Editor: Mursal Ismail
Jenis tanah longsor ini hampir tidak dapat dikenali.
Setelah waktu yang cukup lama longsor jenis rayapan ini bisa menyebabkan pohon, atau rumah miring ke bawah.
"Kondisi tanah dibawah datar dan diatas berjalan secara perlahan-lahan," ujar Anggota Tim Prodi Teknik Geologi USK Banda Aceh, Khairil Ummam kepada Serambinews.com, Minggu (17/1/2021).
Baca juga: Fenomena Alam Tanah Bergerak Lamkleng, Delapan Kepala Keluarga Sudah Mengungsi
Kata dia, dalam peta geologi, tidak ada patahan sesar Sumatera di kawasan itu.
Namun, pergerakan ini murni karena kerentanan tanah.
Kondisi tanah yang rentan tak sanggup menampung beban di atas seperti bangunan, sehingga secara perlahan-lahan lereng tanah turun.
Kemungkinan, pergerakan tanah ini bisa lambat terjadi apabila musim kemarau.
Sementara itu, salah seorang warga Lamkleng, Bahtiar, mengaku, ada suara bunyi seperti angin pada malam hari dan tanah yang turun itu kini semakin parah, sudah mencapai 2 meter (Serambinews.com/Firdha Ustin)
Baca juga berita lainnya
Baca juga: Fakta Kakek 85 Tahun Digugat Anak Kandung Rp 3 Miliar, Menangis hingga Ingat Saat Sekolahkan Anak
Baca juga: Nindy Ayunda Gugat Cerai Suaminya Askara Parasady yang Ditangkap Kasus Narkoba, Ini Kata Kuasa Hukum
Baca juga: Batal Nikahi Gadis Aceh, Sahrul Gunawan Cari Calon Istri Jelang Dilantik Jadi Wakil Bupati Bandung