Berita Banda Aceh
Pemerintah Aceh Tambah Modal untuk Bank Aceh Rp 200 Miliar, BPR Mustaqim Rp 20 Miliar & PEMA Rp 22 M
Kepala Badan Pengelolaan Keuangan Aceh, Bustami Hamzah, SE, MSi, yang dikonfirmasi Kamis (21/1/2021) membenarkan informasi ini.
Penulis: Herianto | Editor: Mursal Ismail
Kepala Badan Pengelolaan Keuangan Aceh, Bustami Hamzah, SE, MSi, yang dikonfirmasi, Kamis (21/1/2021) membenarkan informasi ini.
SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Pemerintah Aceh tahun 2021 ini akan menambah modal untuk tiga Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Aceh, yakni Bank Aceh Syariah (BAS) Rp 200 miliar.
Kemudian kepada Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) Mustaqim Rp 20 miliar.
Terakhir untuk PT Pembangunan Aceh (PEMA) sekitar Rp 22 miliar.
Informasi ini awalnya diperoleh dari sumber-sumber Serambinews.com.
Kepala Badan Pengelolaan Keuangan Aceh (BPKA), Bustami Hamzah, SE, MSi, yang dikonfirmasi Serambinews.com, Kamis (21/1/2021) membenarkan informasi ini.
Baca juga: Jelang Pilkada 2022, PNA Aceh Jaya Jaring Kandidat Calon Bupati dan Wakil Bupati, Ini Kriterianya
Seperti diketahui PT PEMA adalah perusahaan daerah yang akan menjadi pengelola Blok B Migas di Aceh Utara.
Namun, untuk sementara ini masih dikelola Pertamina Hulu Energi.
"PT PEMA perlu diberikan modal usaha ini agar kegiatan usaha yang akan dijalankan bisa berjalan.
Kalau sudah berjalan, perusahaan daerah itu akan memberikan PAD/PAA kepada Pemerintah Aceh, seperti Bank Aceh Syariah dan BPRS Mustaqim," kata Bustami.
Dikonfirmasi Serambinews.com secara terpisah, Dirut Bank Aceh Suariah, Haizir Sulaiman, juga membenarkan informasi bank ini akan dapat tambahan penyertaan modal dari Pemerintah Aceh.
Tambahan modal yang akan dikucurkan tahun ini atau dalam APBA tahun 2021 adalah Rp 200 miliar.
Baca juga: Joe Biden Ancam Pecat Pejabat Tak Ramah dan Tak Hormati Sesama, Aku Akan Memecatmu Saat Itu Juga
“ Tambahan modal itu, merupakan bagian dari rencana Pemerintah Aceh untuk memenuhi kebutuhan modal dasar Bank Aceh Syariah sampai 2024 minimalnya harus bisa capai Rp 3 triliun,“ kata Haizir.
Menurut Haizir, Pemerintah Aceh melakukan ini menindaklanjuti seruan Mendagri kepada para gubernur, bupati dan wali kota memperkuat permodalan bank daerah dengan menambah modal.
Mendagri Tito Karnavian menyampaikan seruan ini dalam pertemuan antara kemendagri dengan Forum Bank Daerah yang tujuannya mempercepat perkembangan ekonomi daerah.