Internasional

Israel Ekstradisi Guru Wanita Predator Seks ke Australia

Pemerintah Israel, Senin (25/1/2021) mengekstradisi seorang mantan guru wanita. Dia dituduh melakukan pelecehan seksual terhadap mantan murid

Editor: M Nur Pakar
AFP/AHMAD GHARABLI
Malka Leifer (kanan) mantan guru Australia yang dituduh melakukan lusinan kasus pelecehan seksual terhadap anak perempuan di sebuah sekolah Yahudi, hadir di Pengadilan Distrik Jerusalem pada 27 Februari 2018. 

SERAMBINEWS.COM, JERUSALEM - Pemerintah Israel, Senin (25/1/2021) mengekstradisi seorang mantan guru wanita.

Dia dituduh melakukan pelecehan seksual terhadap mantan murid perempuan di Australia.

Hal itu mengakhiri pertempuran hukum selama enam tahun yang telah membuat tegang hubungan antara kedua pemerintah dan memusuhi komunitas Yahudi Australia.

Malka Leifer, yang dicari atas 74 tuduhan pelecehan seksual anak di Australia, ditempatkan dalam penerbangan pada Senin pagi.

Baca juga: Presiden Prancis Akui Pelecehan Seksual Anak-Anak Dalam Keluarga, UU Perlindungan Segera Diperkuat

Hanya beberapa jam sebelum Israel menutup bandara internasionalnya untuk hampir semua lalu lintas udara karena wabah virus Corona yang mengamuk.

Media Israel memotret Leifer naik pesawat di Bandara Ben Gurion, pergelangan kaki dan pergelangan tangannya dibelenggu.

Pengacaranya, Nick Kaufman, membenarkan ekstradisi tersebut.

Leifer, mantan guru yang dituduh melakukan pelecehan seksual terhadap beberapa mantan siswanya di sebuah sekolah Yahudi di Melbourne, telah melawan ekstradisi sejak 2014.

Leifer (54) mempertahankan ketidakbersalahannya dan kasus pengadilan yang berlarut-larut.

Baca juga: Polisi Tangkap Sopir L-300, Lakukan Pelecehan Seksual terhadap Penumpang

Serta penundaan berulang atas ekstradisinya telah menuai kritik dari para pejabat Australia karena serta para pemimpin Yahudi di negara itu.

Situs berita berbahasa Ibrani, Ynet melaporkan Leifer naik penerbangan ke Frankfurt, di mana dia akan dipindahkan ke penerbangan lain menuju Australia.

Tiga kakak-beradik yang menjadi korban, Dassi Erlich, Nicole Meyer dan Elly Sapper menuduh Leifer melakukan pelecehan terhadap mereka saat menjadi siswa di sekolah ultra-Ortodoks Melbourne.

Dikatakan ada korban lainnya.

Baca juga: Terbukti Lakukan Pelecehan Seksual, Harun Yahya Dihukum 1000 Tahun Penjara

Wartawan The Associated Press (AP) melaporkan biasanya tidak mengidentifikasi korban pelecehan seksual.

Tetapi mereka telah berbicara secara terbuka tentang tuduhan terhadap Leifer.

Manny Waks, Kepala Voice against Child Sex Abuse, sebuah organisasi yang mewakili para korban Leifer, mengatakan ini adalah hari yang sangat penting untuk keadilan.

Bahkan, kejadian luar biasa bagi para korban, serta mengirimkan pesan yang luar biasa kepada para penyintas lainnya bahwa keadilan pada akhirnya akan menang.

“Dari perspektif kami, proses ini memakan waktu terlalu lama dan kami telah melihat lebih dari 70 saksi hingga saat ini, "kata Waks.(*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved