Berita Luar Negeri
Pria Kaya Ini Suka Curi Barang Orang Lain, Terungkap Motifnya: Suka Mencuri Diam-diam Tanpa Ketahuan
Seorang pria kaya ditangkap oleh pihak kepolisian setelah mencuri barang di rumah warga
Penulis: Agus Ramadhan | Editor: Muhammad Hadi
Saat ini, Zhang telah ditahan karena tindakannya yang melawan hukum.
Baca juga: BERITA POPULER - Harga Emas Turun, Oknum PNS Tertangkap Mesum, Hingga Kakek Rudapaksa Bocah 4 Tahun

Dalam istilah medis, Zhang mengidap gangguan psikologis Kleptomania.
Melansir dari Kompas.com, Kleptomania atau dikenal sebagai penyakit suka mencuri merupakan sebuah penyakit mental.
Penderita kleptomania memiliki keinginan yang tidak dapat dikontrol untuk mencuri barang-barang orang lain.
Kondisi ini dapat menimbulkan kecemasan dalam diri penderita.
Penyakit kleptomania kebanyakan dialami oleh kaum wanita daripada laki-laki.
Baca juga: Pelaku Perampokan yang Beraksi di Angkot Medan-Belawan Ditangkap, Tendang Korban hingga Terjungkal
Baca juga: Hotel Terkecil di Dunia, Hanya Satu Kamar tanpa Lobi dan Resepsionis, Ini Tarif per Malam
Dari semua kasus pencurian yang terjadi di toko, hanya 5 persen pelaku yang menderita kleptomania dan kebanyakan dialami saat masih berusia remaja.
Penyebab pasti dari kondisi ini belum diketahui dengan pasti.
Namun kebiasaan ini diduga terkait dengan faktor genetik dan gangguan keseimbangan hormon di otak, yaitu hormon serotonin dan hormon dopamin.
Kleptomania merupakan sesuatu yang nyata terjadi dan menyebabkan gangguan yang signifikan terhadap penderitanya.
Penderita penyakit suka mencuri ini biasanya juga mengalami gangguan psikologi lain seperti depresi, gangguan kecemasan, dan bahkan memiliki potensi untuk melakukan bunuh diri.
Baca juga: Harga Emas Naik, Berikut Rincian Lengkap Harga Emas Hari Ini Senin (25/1/2021)
Baca juga: Malaysia Siap Menutup Sektor Ekonomi Utama, Jika Pandemi Covid-19 Gagal Dikendalikan
Berbeda dengan pencuri biasa, penderita kleptomania tidak didorong oleh motivasi finansial, tetapi didasari oleh keinginan untuk menghilangkan kecemasan akibat dari dorongan mencuri barang yang dirasakan.
Keinginan yang dirasakan tidak dapat dikontrol dan seringkali setelah mencuri, penderita akan merasa takut dan menyesal telah mencuri.
Namun, keinginan tersebut akan muncul kembali dan akhirnya mendorong penderita untuk mencuri kembali. (Serambinews.com/Agus Ramadhan)
Baca Juga Lainnya:
Baca juga: Aset Tergusur Proyek Jalan Tol Depok-Antasari, Tommy Soeharto Gugat Pemerintah Rp 56,6 Miliar
Baca juga: AS Kutuk Serangan Udara ke Riyadh, Bersumpah Melindungi Kerajaan
Baca juga: Terduga Teroris Aceh Berafiliasi ke ISIS, Kaderisasi Melalui Pengajian Online dan Tatap Muka