Berita Luar Negeri
Pria Kaya Ini Suka Curi Barang Orang Lain, Terungkap Motifnya: Suka Mencuri Diam-diam Tanpa Ketahuan
Seorang pria kaya ditangkap oleh pihak kepolisian setelah mencuri barang di rumah warga
Penulis: Agus Ramadhan | Editor: Muhammad Hadi
SERAMBINEWS.COM – Seorang pria kaya ditangkap oleh pihak kepolisian setelah mencuri barang di rumah warga.
Saat dilakukan pemeriksaan, pria ini mengaku sebenarnya dia tidak menyukai barang-barang yang dicurinya.
Melainkan dia memiliki kondisi psikologis di mana suka mencuri barang orang lain secara diam-diam tanpa ketahuan.
Hal ini pun membuat lingkungan serta kantor kepolisian terkejut atas pengakuan pria yang memiliki kehidupan mewah tersebut.
Semua orang akan mengira bahwa seorang pencuri yang melancarkan aksi pencurian adalah orang-orang dengan keadaan ekonomi yang sulit.
Sehingga pencuri kerap melakukan perbuatan yang melawan hukum dengan mencuri barang milik orang lain.
Melansir dari Eva.vn, Senin (25/1/2021) peristiwa pencurian ini terjadi di kota Harbin, Provinsi Heilongjiang, China yang mengejutkan banyak orang.
Baca juga: Aniaya Pencuri Kambing hingga Tewas, Dua Pria Ditangkap Polisi
Baca juga: Fakta Pencuri Tewas Dipukuli dan Diikat Pemilik Rumah, 6 Orang Jadi Tersangka, 2 Masih di Bawah Umur
Baca juga: Harga Emas Naik, Berikut Rincian Lengkap Harga Emas Hari Ini Senin (25/1/2021)
Pasalnya, mereka terkejut setelah mengetahui identitas pelaku yang merupakan seorang pria yang kaya.
Kasus itu terungkap setelah seorang wanita mendatangi kantor polisi untuk melaporkan bahwa beberapa barang miliknya telah dicuri.
Wanita itu mengatakan bahwa pencuri itu masuk dari balkon rumahnya saat anggota keluarganya yang lain sedang terlelap tidur.
Kondisi ini yang membuat pencuri tersebut mengambil beberapa barang berharga di ruang tamu rumahnya.
Wanita yang tak disebutkan namanya ini menambahkan bahwa, kamera CCTV terpasang di ruang tamunya.
Saat polisi tiba di lokasi dan memeriksa kamera CCTV untuk melihat, mereka melihat sosok pencuri pria.
Baca juga: Wanita Pencuri Laptop Ketua DPR AS Dibebaskan Dari Penjara
Namun karena hasil rekaman CCTV pada malam hari terlalu redup dan gelap, pelaku tidak dapat teridentifikasi oleh polisi.

Polisi pun tidak menemukan petunjuk lain di lokasi kejadian, sehingga menyebabkan kebuntuan dalam proses penyidikan.
Tidak lama kemudian, beberapa pencurian serupa dilaporkan ke polisi, dengan motif yang cukup mirip.
Setelah berkali-kali mengamati kamera CCTV, polisi yakin bahwa pencurian tersebut dilakukan oleh satu orang.
Setelah menganalisis gerak-gerik si pencuri, polisi akhirnya berhasil menangkap seorang pria bernama Zhang.
Baca juga: Pencuri Beraksi di Pidie saat Malam Tahun Baru, Satu Sepmor Warga Raib, Terekam CCTV Tetangga
Baca juga: Modus Beli Kerupuk, Ibu Hamil, Anak & Menantu Rampok Toko Sembako, Sekarung Uang 200 Juta Raib
Pria itu kemudian digelandang ke kantor polisi untuk diinterogasi.
Selama introgasi, Zhang mengakui perbuatan pencuriannya.
Polisi juga menyita beberapa barang hasil curian dari rumah Zhang, bersama dengan pakaian dan peralatan di garasinya, sebagai barang bukti.

Yang membuat aneh orang-orang adalah identitas Zhang.
Dari penampilannya, tidak ada yang mengira pria ini adalah seorang pencuri.
Karena Zhang memiliki bisnis bengkel, tinggal di gedung apartemen mewah, mengendarai mobil mewah, suka berpakaian bagus, dan memiliki kehidupan yang mapan.
Bahkan teman-teman dan kenalan Zhang pun terkejut saat mengetahui dirinya suka mencuri.
Ketika ditanya tentang motifnya mencuri, Zhang mengatakan bahwa dia sama sekali tidak menyukai barang yang dia curi itu.
Baca juga: Perampokan dan Pembunuhan Pensiunan Guru di Mibo, Banda Aceh Polisi Dalami Keterangan 10 Saksi
Baca juga: Pensiunan Guru yang Jadi Korban Perampokan dan Pembunuhan di Mibo Berencana Mau Pindah ke Lamcot
Dia hanya menyukai perasaan mencuri secara diam-diam tanpa ketahuan, itu akan membuatnya bersemangat.
Setelah beberapa kali mencuri, Zhang berpikir bahwa dia dengan mudah memiliki barang orang lain tanpa ketahuan.
Sehingga dia melanjutkan perilakunya yang buruk dari hari ke hari.
Polisi mengatakan, kemungkinan besar ini adalah gangguan psikologis, yang mengarah pada pemikiran yang menyimpang dan anti-sosial.
Saat ini, Zhang telah ditahan karena tindakannya yang melawan hukum.
Baca juga: BERITA POPULER - Harga Emas Turun, Oknum PNS Tertangkap Mesum, Hingga Kakek Rudapaksa Bocah 4 Tahun

Dalam istilah medis, Zhang mengidap gangguan psikologis Kleptomania.
Melansir dari Kompas.com, Kleptomania atau dikenal sebagai penyakit suka mencuri merupakan sebuah penyakit mental.
Penderita kleptomania memiliki keinginan yang tidak dapat dikontrol untuk mencuri barang-barang orang lain.
Kondisi ini dapat menimbulkan kecemasan dalam diri penderita.
Penyakit kleptomania kebanyakan dialami oleh kaum wanita daripada laki-laki.
Baca juga: Pelaku Perampokan yang Beraksi di Angkot Medan-Belawan Ditangkap, Tendang Korban hingga Terjungkal
Baca juga: Hotel Terkecil di Dunia, Hanya Satu Kamar tanpa Lobi dan Resepsionis, Ini Tarif per Malam
Dari semua kasus pencurian yang terjadi di toko, hanya 5 persen pelaku yang menderita kleptomania dan kebanyakan dialami saat masih berusia remaja.
Penyebab pasti dari kondisi ini belum diketahui dengan pasti.
Namun kebiasaan ini diduga terkait dengan faktor genetik dan gangguan keseimbangan hormon di otak, yaitu hormon serotonin dan hormon dopamin.
Kleptomania merupakan sesuatu yang nyata terjadi dan menyebabkan gangguan yang signifikan terhadap penderitanya.
Penderita penyakit suka mencuri ini biasanya juga mengalami gangguan psikologi lain seperti depresi, gangguan kecemasan, dan bahkan memiliki potensi untuk melakukan bunuh diri.
Baca juga: Harga Emas Naik, Berikut Rincian Lengkap Harga Emas Hari Ini Senin (25/1/2021)
Baca juga: Malaysia Siap Menutup Sektor Ekonomi Utama, Jika Pandemi Covid-19 Gagal Dikendalikan
Berbeda dengan pencuri biasa, penderita kleptomania tidak didorong oleh motivasi finansial, tetapi didasari oleh keinginan untuk menghilangkan kecemasan akibat dari dorongan mencuri barang yang dirasakan.
Keinginan yang dirasakan tidak dapat dikontrol dan seringkali setelah mencuri, penderita akan merasa takut dan menyesal telah mencuri.
Namun, keinginan tersebut akan muncul kembali dan akhirnya mendorong penderita untuk mencuri kembali. (Serambinews.com/Agus Ramadhan)
Baca Juga Lainnya:
Baca juga: Aset Tergusur Proyek Jalan Tol Depok-Antasari, Tommy Soeharto Gugat Pemerintah Rp 56,6 Miliar
Baca juga: AS Kutuk Serangan Udara ke Riyadh, Bersumpah Melindungi Kerajaan
Baca juga: Terduga Teroris Aceh Berafiliasi ke ISIS, Kaderisasi Melalui Pengajian Online dan Tatap Muka